Jelang 4 Tahun Kepemimpinan Khofifah-Emil, Tokoh Media hingga Pakar Komunikasi Beri Apresiasi

Jelang 4 Tahun Kepemimpinan Khofifah-Emil, Tokoh Media hingga Pakar Komunikasi Beri Apresiasi Khofifah-Emil saat pengundian nomor urut oleh KPU Jatim.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sehari menjelang 4 tahun kepemimpinan Gubernur bersama wakilnya, , sejumlah tokoh media di Jawa Timur memberikan penilaian atas kinerja mereka berdua. Mayoritas, mereka menganggap pucuk pimpinan di Jatim ini berhasil dan mampu menjadikan wilayah paling timur di Pulau Jawa semakin digdaya.

Pakar Komunikasi dari , , menilai gaya kepemimpinan -Emil yang partisipatif menjadi kunci kemajuan Jawa Timur, dan merupakan contoh nyata pemimpin yang memiliki karakteristik modern. Ia menjelaskan, -Emil berhasil melewati kondisi-kondisi berat seperti pandemi Covid-19, erupsi gunung berapi, banjir, dan sebagainya.

"Saya melihat kestabilan sosial kemasyarakatan nya bagus karena itu tadi pendekatan partisipatif yang mana sebagai pimpinan gubernur ini melakukan komunikasi yang intensif dengan seluruh kepala daerah dan komponen2 kemudian memberikan motivasi dan yang ketiga adalah kolaboratif, ini adalah ciri kepemimpinan modern," paparnya.

Menurut dia, tantangan masa depan yang erat kaitannya dengan digitalisasi dan metaverse di semua sektor utamanya pendidikan masih menjadi PR bersama, dan diyakini Jawa Timur mampu melampauinya.

Oleh sebab itu, Suko terus mendorong agar pucuk pimpinan di Jawa Timur mampu mengakomodir. Dengan demikian, semua kreasi, kesempatan serta inovasi bisa dilapaki oleh digitalisasi dengan cepat dan masif.

"Saya kira Jawa Timur akan semakin progresif dan apa yang diimpikan menjadi masyarakat yang berkemajuan berkeadilan dan berkemakmuran segera terwujud," harapnya.

Sedangkan selaku Ketua PWI Jatim, menyampaikan bahwa -Emil berhasil menunjukkan kapasitas, kompetensi, dan kepiawaiannya dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan di Jawa Timur. Ia menilai seluruh sektor dan sub-sektor program berhasil membawa perkembangan ke arah positif.

Ketua PWI Jatim itu menyebut, koordinasi dan arah kebijakan -Emil di bidang ekonomi pada 2021 dan 2022 berhasil mendongkrak pertumbuhan, masing-masing 3,57 persen dan 5,34 persen. Meskipun pada saat yang sama juga dibebani dengan penanganan pandemi Covid-19 dan dampaknya.

"Strategi penguatan sektor UMKM di masa pandemi, terbukti telah mampu menyelamatkan perekonomian Jatim secara keseluruhan," kata Lutfil.

Ia menambahkan, keberhasilan -Emil kian nampak dengan prediksi pertumbuhan ekonomi Jatim pada 2023 yang diperkirakan akan di atas 5,34 persen. Hal tersebut disokong dari upaya penguatan ekonomi kerakyatan melalui kemampuan dan peningkatan daya beli masyarakat.

"Basis kebijakan di 2022 yang dilakukan oleh Pemprov Jatim telah membentuk konfigurasi yang kuat," imbuhnya.

Orang nomor satu di Jatim itu dianggap sangat gencar melakukan perdagangan antarprovinsi di Indonesia. Hal itu juga tidak luput dari pengamatan Lutfil yang menurutnya memberikan kontribusi pada bangunan PDRB Jawa Timur, mengingat besarnya nilai surplus neraca perdagangan antara Jatim khususnya dengan wilayah Indonesia bagian Timur.

"Misi dagang antar provinsi yang digencarkan oleh Gubernur IP, khususnya ke sejumlah Wilayah Indonesia Timur," ungkapnya.

Selain itu, Gubernur bersama wakilnya dinilai mampu menunjukkan kepiawaiannya dalam hal lobi-lobi investasi ke berbagai stakeholder investasi nasional. Dampaknya arus investasi baru ke wilayah Jatim terus berdatangan dan secara signifikan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara umum.

Tak hanya itu, Ketua PWI Jatim ini menyatakan koordinasi dan kebijakan gubernur terhadap bupati/wali kota di Jawa Timur juga terbukti berjalan efektif. Banyaknya kabupaten/kota di Jatim yang menjadi sentra industri pengolahan juga menyumbang nilai yang cukup tinggi untuk PDRB Jatim.

"Kontribusi sektor industri olahan terhadap PDRB Jatim masih tergolong sangat tinggi yakni di atas 30 persen," katanya.

Sementara itu, tingginya sektor- sektor penguat ekonomi Jatim – yang mayoritas diarahkan langsung oleh Gubernur pun terbukti berperan besar dalam penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur.

"Searah dengan itu juga, kepemimpinan Emil juga mampu menurunkan angka pengangguran sekaligus angka kemiskinan," tuturnya.

Sedangkan untuk di sektor non-ekonomi, sudah melekat di karakter kepemimpinan Gubernur . Sebab, gubernur perempuan di Jatim itu selama ini juga memprioritaskan sektor sosial kemasyarakatan, kesehatan, olahraga, agama, serta infrastruktur.

Menurutnya, Gubernur juga bisa menyeimbangkan hubungan dengan masyarakat luas, jajaran samping, hingga berbagai stakeholder, baik di tingkat politik nasional maupun lokal.

"Kondusivitas Jawa Timur secara umum sangat baik dan cukup acceptable untuk berkemajuan yang lebih jauh," ucapnya.

Sedangkan Dr. Arief Rahman, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur, menyebut Indar Parawansa dan merupakan duet kepemimpinan yang membawa berkah besar bagi Jawa Timur.

"Empat tahun ini membuktikan keduanya merupakan the right leader on the right place in the right time," ujarnya.

Hal itu terbukti dari kebangkitan Jawa Timur yang sangat cepat pasca dihantam dua tahun pandemi. Kata ia, kebangkitan Jawa Timur dari pandemi tak lepas dari duet - Emil.

Buktinya, indikator pertumbuhan ekonomi, bisnis dan iklim investasi, dan aspek sosial menunjukkan tren positif. Hal itu pun berkontribusi besar terhadap penurunan angka kemiskinan secara nasional.

"Optimis Jatim bangkit bukan hanya slogan, namun telah menjadi keniscayaan," ucap pimpinan media online itu seraya menyampaikan bukti bahwa Jawa Timur menjadi provinsi penopang nasional dalam empat tahun belakangan.

Fatimatuz Zahroh, Ketua Pokja Wartawan Grahadi periode 2022-2024, juga mengapresiasi kepemimpinan - Emil. Menurutnya, duet keduanya membawa warna tersendiri bagi kalangan wartawan, utamanya dalam menjadi dirigen orkestrasi Provinsi Jawa Timur.

Perempuan yang karib disapa Ima ini menilai bahwa dan Emil telah menyajikan teladan nyata dalam mengimplementasikan collaborative leadership. Baik dan Emil saling berbagi peran dalam mewujudkan Jawa Timur yang makmur dan sejahtera.

"Kerja keras, kerja cerdas, hingga tuntas," terangnya saat dimintai tanggapan tentang kepemimpinan - Emil.

Ima juga mengungkapkan, bahwa dan Emil juga sering mencetuskan solusi dan menyelesaikan masalah lewat kerja teknokrasi. " sering bicara generasi muda harus jadi enabler leader, contoh nyatanya ya ada dalam kepemimpinan - Emil," terangnya.

Karena itu, dirinya tak heran dan Emil mampu melewati tantangan-tantangan besar selama empat tahun kepemimpinannya. Mulai dari pandemi Covid-19, penurunan tingkat kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, hingga bencana alam.

"Tantangan itu berhasil dilewati hingga Jatim bisa meraih ratusan penghargaan. Ada lebih dari dua ratus penghargaan yang diraih. Tentu bukan angka yang sedikit. Itu menakjubkan," ucapnya.

Dari sepak terjang keduanya, ia menilai Jatim memang layak mendapat predikat sebagai provinsi informatif dari Komisi Informasi Pusat. Sebab, di era keterbukaan informasi, terbukanya ruang-ruang diskusi dan komunikasi adalah keniscayaan agar masyarakat mendapatkan berita yang benar dan mendidik serta mencerahkan.

"Karena kami pun dibuat mudah untuk mengakses sumber-sumber informasi dan berita, menjadi jembatan bagi masyarakat demi mewujudkan komunikasi dua arah," pungkas jurnalis yang biasa ngepos di Pemprov Jatim tersebut. (dev/mar/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO