Sementara itu, Kepala KPwBI Kediri M. Choirur Rofiq menambahkan perkembangan inflasi Kota Kediri cukup terkendali. Pada Maret inflasi Kota Kediri naik 0,25 persen, termasuk kenaikan paling rendah dari 8 kota di Jawa Timur.
Hal ini menandakan harga-harga di Kota Kediri cukup stabil dan stok komoditas aman. Tentu ini tidak lepas dari koordinasi yang baik antar instansi untuk melakukan OPM.
"Di sini tidak terjadi panic buying di mana ini menandakan masyarakat percaya bahwa stok di Kota Kediri ada. OPM ini juga salah satu upaya mengendalikan harga seperti arahan Presiden Jokowi," imbuhnya.
OPM Ramadhan ini disambut baik oleh warga Kota Kediri. Salah satunya Dewi yang rela datang pagi untuk mengantre pada OPM ini. Menurut Dewi, gelaran OPM sangat membantu karena komoditas yang dijual harganya jauh lebih murah dibanding pasaran. Meskipun satu orang dibatasi pembeliannya hanya 1 pack beras, 2 kilogram telur, 2 kilogram gula, dan 2 liter minyak.
"Alhamdulillah sangat membantu sekali kalau perlu nanti setelah lebaran diadakan lagi. Saya rela datang pagi ke sini karena harganya jauh lebih murah. Saya dapat informasi OPM ini dari grup WhatsApp di lingkungan RT," ujarnya.
Turut hadir dalam acara ini, Kepala Disperdagin Tanto Wijohari, Kabag Perekonomian Tetuko Erwin, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, Camat Kota Arief Cholisudin, Lurah Semampir Risky, dan tamu undangan lainnya. (uji/git).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News