Pada Generasi Muda, Kepala BPIP RI: Kita Sudah Terputus dari Pancasila 20 Tahunan Lebih

Pada Generasi Muda, Kepala BPIP RI: Kita Sudah Terputus dari Pancasila 20 Tahunan Lebih Kepala BPIP RI Prof. KH. Yudian Wahyudi saat diwawancara.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Demi mengantisipasi degradasi moral pada generasi muda, khususnya para milenial, () bersama menggelar sarasehan dan sosialisasi terkait Pancasila. menggandeng Institut Agama Islam Ngawi melakukan sosialisasi yang dikemas dalam acara sarasehan dan bedah buku.

Kepala RI Prof. KH. Yudian Wahyudi hadir sebagai narasumber bersama akademisi mengulas tentang pemahaman Pancasila pada para remaja.

Menurut Yudian, generasi muda saat ini, khususnya para pelajar dan mahasiswa, sudah jauh dari jiwa-jiwa Pancasila. Mereka yang dijuluki kaum milenial tersebut sangat kurang mendapatkan pemahaman Pancasila yang baik.

"Kita sudah terputus dari Pancasila sudah dua puluh tahunan lebih. Sehingga para remaja kita saat ini sangat membutuhkan pemahaman Pancasila dengan baik," jelasnya, Kamis (22/06/2023) sore.

Orang nomor satu di RI tersebut juga menegaskan bahwa generasi muda saat ini sangat membutuhkan pemahaman yang lebih tentang Pancasila. Hal tersebut tidak hanya bagi para pelajar atau mahasiswa yang menempuh pendidikan di dalam negeri, saja tetapi juga yang di mancanegara.

"Sehingga saat kembali ke Indonesia mereka tetap menjiwai Pancasila dan tidak terpengaruh dengan bangsa lain. Terutama bagi diaspora dan mahasiswa yang menempuh kesarjanaan di luar. Bahwa di sana mereka berjuang untuk Pancasila, tentunya tidak akan terganggu ideologi lain. Sehingga saat kembali ke tanah air tetap berjiwa Pancasila," terang Yudian.

Ia menyebut pemahaman Pancasila pada generasi muda tipis sekali. Hal itu terjadi sejak dicabutnya ketetapan MPR No II th 1978 tentang P4 dan adanya undang-undang sistem pendidikan nasional (sisdiknas) yang diubah serta dihilangkannya mata ajar/mata kuliah pancasila.

Salah satu deputi dari RI, Prakoso, mengatakan pemantapan jiwa Pancasila pada generasi muda saat ini tengah digencarkan. Hal tersebut terlihat dengan hadirnya PP nomor 4 tahun 2022 tentang standar nasional pendidikan yang merupakan tindak lanjut dari Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas.

"Mudah-mudahan generasi milenial kita berkebudayaan dan berperilaku sopan santun, taat, tunduk dan patuh pada empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945," tegasnya.

Wakil Bupati Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko yang juga hadir mengapresiasi agenda yang digelar di salah satu aula rumah makan tersebut. Sebab, saat ini untuk pendidikan setingkat SLTA dan perguruan tinggi kewenangannya berada di pemerintah provinsi dan pusat. 

"Sosialisasi ini memang penting, apalagi dengan sasaran pada tingkat pendidikan SMA sederajat dan perguruan tinggi. Karena di tingkat itu bukan kewenangan pemerintah daerah dan dengan adanya pemahaman pancasila seperti ini sangat dibutuhkan," pungkas Dwi Riyanto Jatmiko.

Selain sosialisasi, acara ini juga mengupas buku yang berjudul 'Islam dan Pancasila' dengan penulis Syaiful Arif. (nal/ns)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO