DLHK Sidoarjo Clean Up TPS 3R Kedung Cangkring, Kades Evaluasi Sistem Pengelolaan Sampah

DLHK Sidoarjo Clean Up TPS 3R Kedung Cangkring, Kades Evaluasi Sistem Pengelolaan Sampah Alat berat milik DLHK Sidoarjo saat membersihkan TPS 3R Kedung Cangkring.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo mengerahkan 15 truk dan satu unit alat berat untuk menyelesaikan masalah sampah yang over di , Jabon.

Setelah dilakukan pembersihan sampah secara total, , Yudianto berkomitmen akan mengevaluasi sistem pengelolaan sampah di wilayahnya, agar kedepannya pengelolaan sampah bisa menjadi role model pengelolaan sampah rumah tangga di kawasan Kecamatan Jabon.

Kepala Seksi Angkutan DLHK Sidoarjo, Subiyanto mengakui bahwa pihaknya sengaja membiarkan atau tidak segera melakukan clean up tumpukan sampah di .

Hal tersebut, dimaksudkan untuk memberikan efek jera terhadap masyarakat, sehingga memiliki kepedulian dalam menyelesaikan permasalahan sampah rumah.

Selain itu, dirinya juga menunggu komitmen dari pihak desa dalam pengelolaan sampah rumah tangga di wilayahnya.

"Supaya masyarakat dan pihak desa punya kepedulian dalam menyelesaikan masalah sampah di wilayahnya masing-masing," katanya, Selasa (18/07/23).

Menurutnya, persoalan sampah rumah tangga itu, bukan hanya tanggung jawab petugas DLHK Sidoarjo. Namun juga, tanggung jawab seluruh masyarakat di SIdoarjo, untuk menyelesaikan masalah sampah, seperti mengurangi sampah rumah tangga dengan cara dipilah dan olah.

Subiyanto juga mengatakan, sampah yang tidak bisa diolah atau dipilah itu, nantinya akan dibawa ke TPA untuk diolah lebih lanjut.

"Tugas kita memang sebagai pengolah sampah, tapi masyarakat juga harus mendukung kita dalam mengelolah sampah hingga tuntas," tegasnya.

Sementara itu, Yudianto mengakui, pihaknya belum sempurna dalam melakukan pengelolaan sampah di TPS 3R Kedung Cangkring, sehingga mengakibatkan sampah rumah tangga menumpuk. Sampai akhirnya meminta bantuan DLHK untuk melakukan clean up.

"TPS kita masih baru, dan pengurus TPS kami masih belajar untuk menyelesaikan persoalan sampah rumah tangga ini," terangnya.

Menurutnya, penyebab sampah menumpuk itu, salah satunya adalah data warga yang membutuhkan pelayanan sampah rumah tangga belum valid di TPS.

"Warga yang terdaftar di pengurus TPS ada 1000, tapi yang buang sampah lebih banyak dari yang terdaftar. Selain itu kita juga belum punya tenaga pemilah," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi kepada seluruh warga dan validasi data. Lalu, pihak pengurus TPS, akan memilah sampah terlebih dahulu sebelum diangkut ke TPA Jabon.

Ia berharap, kedepannya, pihaknya akan mendatangkan mesin pengolah sampah.

"Kami ingin menjadi role model dalam pengelolaan sampah di wilayah Jabon," pungkasnya.(cat/sis) 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO