Di Hari Masyarakat Adat Internasional, Gubernur Khofifah Ajak Generasi Muda Ikut Lestarikan Budaya

Di Hari Masyarakat Adat Internasional, Gubernur Khofifah Ajak Generasi Muda Ikut Lestarikan Budaya Gubernur Khofifah dalam peringatan Hari Masyarakat Adat Internasional.

Sedangkan Suku Madura juga terbagi menjadi etnis Madura Pulau (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), Madura Pandhalungan (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Lumajang dan Jember).

Selain itu, terdapat Suku Tengger yang menempati wilayah lereng Gunung Bromo, Suku Osing di Banyuwangi, Suku Samin di Bojonegoro dan Suku Bawean di Pulau Bawean. Beragamnya suku yang ada di Jawa Timur disebut gubernur sebagai kekayaan budaya yang bisa menjadi potensi tersendiri. 

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, terdapat total 7.105 potensi kebudayaan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Jumlah itu terdiri atas 134 bahasa, 598 manuskip, 237 ritus, 645 teknologi tradisional, 631 olahraga tradisional, 1.214 tradisi lisan, 713 adat istiadat, 710 pengetahuan tradisional, 305 permainan tradisional, dan 1.918 kesenian.

Dengan ribuan potensi tersebut, Khofifah yakin jika seluruh masyarakat mau bersama untuk melindungi dan melestarikan, maka perekonomian Jatim pun bisa merasakan dampaknya.

"7.105 potensi kebudayaan itu bukan jumlah sedikit. Siapa lagi yang bisa menjaganya kalau bukan kita sebagai warga Jawa Timur. Jika potensi itu bisa kita jaga bersama, bahkan dikembangkan, maka akan memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat di sekitarnya, utamanya di sektor perekonomian," tuturnya.

Di sisi lain, kepedulian dalam menjaga kelestarian budaya adat juga diharapkan sebagai upaya memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Di momen bulan Kemerdekaan, wujud nyata kebhinekaan harus terus diagungkan.

Khofifah mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk yang telah menjadi panutan bangsa lain. Untuk itu, kembali dirinya mengajak masyarakat untuk menanamkan rasa kebhinekaan di dalam diri masing-masing guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Walaupun Jawa Timur terbagi atas berbagai Suku, bukan menjadi alasan untuk berjalan sendiri-sendiri. Sikap saling menghargai budaya satu dan lainnya perlu ditanamkan di diri kita masing-masing," pungkasnya. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO