Ubah Sistem Pendidikan Lebih Baik, Wali Kota Kediri: Sabtu Minggu Libur, Tidak Boleh Ada PR

Ubah Sistem Pendidikan Lebih Baik, Wali Kota Kediri: Sabtu Minggu Libur, Tidak Boleh Ada PR Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat memberi sambutan. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota memberikan arahan kepada para kepala sekolah terkait sistem pendidikan di Kota Kediri. Arahan itu disampaikan dalam Talkshow 'Merancang Pendidikan di Kota Kediri untuk Masa Depan' di SMPN 1 Kota Kediri, Kamis (14/9/2023), yang diikuti kepala SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA di Kota Kediri.

"Saya harus menyampaikan sesuatu yang cukup krusial. Saya mengajak Bapak Ibu guru dan kepala sekolah merancang pendidikan di Kota Kediri dengan sungguh-sungguh. Agar pada pendidikan di Kota Kediri tidak terjadi stagnansi," ujarnya.

Baca Juga: Gelar Acara Jalan Bareng Sindi, Pemkot Kediri Kenalkan Transportasi Umum pada Anak Disabilitas

Menurut wali kota pendidikan di Kota Kediri harus diubah menjadi lebih asyik. Siswa-siswi Kota Kediri harus mempunyai sudut pandang yang luas dan dapat menyelesaikan berbagai permasalahannya sendiri.

Pekerjaan rumah, menurutnya, tidak dapat membuat siswa Kota Kediri tidak berkembang. Banyak siswa yang banyak menghabiskan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan mengesampingkan bersosialisasi.

"Karena terlalu banyak mengerjakan pekerjaan rumah, siswa menjadi kurang kreatif. Serta rendah kemampuan analisisnya, terlalu saklek, dan textbook oriented," kata wali kota yang karib disapa Mas Abu tersebut.

Baca Juga: Kembangkan Kompetensi ASN, Pemkot Kediri Kembali Gelar Harmoni Belajar Seri II

"Jangan kasih PR ke anak-anak, sekarang kasih mereka proyek. Kita kasih medianya. Anak-anak harus asyik mereka harus belajar dan bermain," ungkapnya.

menegaskan guru-guru harus bisa eksplorasi bersama siswa dan mendorong untuk learning by doing. Ia meminta siswa tidak hanya diajarkan mengahafal rumus, namun harus diajarkan pengaplikasiannya dalam kehidupan.

"Sekarang semakin banyak hal yang bisa dipelajari. Siswa di Kota Kediri harus menjadi pemenang dan problem solver. Nanti mereka ini akan bersaing lebih luas, saya ingin ketika dibanding-bandingkan anak-anak ini jadi pemenang. Dengan tidak adanya PR, siswa juga memiliki waktu lebih untuk belajar karakter di rumah," tegasnya.

Baca Juga: 3 Sekolah Raih Penghargaan Adiwiyata, Pj Wali Kota Kediri Berharap Jadi Motivasi

Pada kesempatan ini, berharap juga agar English Massive dan Quran Massive menjadi ekstra kulikuler di sekolah. Dua program ini memiliki potensi yang luar biasa bagi pendidikan anak-anak Kota Kediri. Program tersebut memiliki arah yang jelas dalam meningkatkan kemampuan siswa baik.

"Program tersebut potensinya besar sekali. Anak-anak meluangkan waktu, tenaga, dan banyak hal yang mereka suka dan belum tentu ada di sekolah. Tolong dinilai menjadi ekskul," pungkasnya.

Turut hadir, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, Direktur English Massive Chevy Ning Suyudi, Kepala Kantor Kemenag M. Qoyyim, Kabag Kesra Ahmad Jainudin, dan tamu undangan lainnya. (uji/rev)

Baca Juga: Sekdakot Kediri Sambut Kedatangan Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO