JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Setelah deklarasi antara Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar sebagai Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Pemilu 2024 mendatang, ternyata masih ada tokoh Nahdlatul Ulama (NU) lainnya yang berpotensi untuk mendampingi capres lainnya, yaitu Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
Seperti yang diberitakan CNN, Jumat (29/9/2023), pengasuh pondok pesantren Al-Falah Ploso Kediri, Muhammad Abdurrahman Kautsar menyebutkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa termasuk kandidat dalam cawapres pendamping Prabowo Subianto.
BACA JUGA:
- Peringati Malam Satu Suro dan Bulan Bung Karno, DPC PDIP Kabupaten Kediri Gelar Wayang Kulit
- Presiden Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Berjalan Baik Pascapemberhentian Hasyim Asy'ari
- Pilih Pulang Kampung ke Kota Blitar, Hengky Kurniawan Yakin Elektabilitasnya Terus Naik
- Belum Resmi Kantongi Rekom dari PDIP, Hengky Kurniawan Pilih Fokus di Kota Blitar
Hal tersebut, disampaikan oleh Prabowo saat menggelar pertemuan dengan para kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur di Shangri-la, Surabaya, Kamis (28/9/2023).
"Iya beliau (Prabowo) jelaskan beberapa nama dari salah satu calon wakil presiden yang akan beliau ajak adalah itu (Khofifah)," kata Gus Kautsar.
Menurut Gus Kautsar, dalam momen tersebut, Prabowo juga menyampaikan bahwa Khofifah maju cawapres tersebut tergantung restu dari Presiden Jokowi dan para kiai.
"Tapi (majunya Khofifah sebagai cawapres) pasti akan menunggu restu dari Bapak Jokowi dan para kiai," ucapnya.
Hal tersebut, diperkuat dengan pertemuan Khofifah melakukan pertemuan secara diam-diam di rumah para kiai di Jawa Timur.
Seperti yang diberitakan BANGSAONLINE.com, pertemuan tersebut dilakukan di kediaman Ning Imah, salah satu putri dari Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, MA, di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, pada Rabu (27/9/2023) malam.
Pertemuan tersebut, digelar di lantai dua kediaman Ning Imah yang terletak di pertigaan di kawasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya.
Dari pantauan BANGSAONLINE.com, Gubernur Khofifah hadir hampir tengah malam. Kiai Asep pun mengakhiri doanya. Ia kemudian minta Khofifah untuk berbicara di depan para kiai. Namun Khofifah mempersilakan Prof M Mas’ud Said, orang dekatnya, untuk berbicara lebih dulu.