Wali Kota Kediri Apresiasi Tutor English Massive Peraih Beasiswa LPDP di University of Edinburg

Wali Kota Kediri Apresiasi Tutor English Massive Peraih Beasiswa LPDP di University of Edinburg Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, saat menyalami salah satu tutor program English Massive, Cindy. Foto: Ist

Tahap kedua dan ketiga, sering-sering berlatih untuk mengerjakan soal dan memahami betul esai yang sudah dibuat untuk menghadapi pertanyaan dari panelis saat wawancara. Semua harus dipersiapkan dengan matang dan jauh-jauh hari, tidak bisa instan atau sistem kebut semalam. Mengatur waktu dan prioritas sebaik mungkin, serta memperbanyak riset untuk mempersiapkan diri, dan jangan lupa untuk memiliki support system yang siap sedia mendukung atau mendengarkan keluhan.

"Karena prosesnya memang panjang dan menyita banyak tenaga. Alhamdulillah selama proses pendaftaran dan seleksi beasiswa saya mendapatkan banyak sekali dukungan dan bantuan dari teman-teman saya. Itu penting sekali bagi saya," ceritanya.

Kini saat menjalani studi di University of Edinburgh Cindy mengaku harus menjalani beberapa adaptasi. Hal yang paling membuatnya kaget saat pertama adalah perbedaan cuaca. Sebelumnya Cindy sudah riset dan bertanya kepada beberapa senior di sana, memang di sana dingin dan anginnya kencang.

Namun hal itu tetap membuatnya kaget saat tiba di Edinburgh. Lalu untuk makanan, walaupun di Edinburgh tersedia beberapa restoran halal. Cindy tetap memasak setiap hari untuk berhemat. Untuk belanja sayuran, daging halal, dan rempah dari Asia masih mudah dijangkau.

"Lalu karena buah kadang lebih murah daripada jajanan sekarang seringnya nyemilnya buah seperti stroberi, anggur, dan jeruk. Untuk ibadah sendiri alhamdulillah dimudahkan ada Masjid besar yang dekat sekali dengan main kampus. Disediakan juga ruangan khusus untuk sholat di fakultas saya Moray House School of Education," ungkapnya.

Cindy menambahkan untuk sistem perkuliahan di Edinburgh sangat berbeda sekali dengan pengalaman saat belajar S-1di Indonesia. Di Edinburgh terutama pada jurusannya, terdapat dua jenis sistem kelas. Pertama adalah Lecture atau kuliah pada umumnya, di mana dosen memberikan materi atau penjelasan kepada mahasiswa.

Kedua adalah workshop, dimana mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan beberapa list bacaan dan tugas sebelum masuk workshop. Sebab saat workshop mahasiswa dituntut untuk berdiskusi dengan kelompok masing-masing mengenai jurnal atau artikel yang sudah dibaca maupun tugas yang sudah dikerjaan sebelumnya.

"Jadi di sini sekedar datang dikelas saja tidak cukup. Mahasiswa harus bisa memanage waktu dan prioritas untuk belajar secara mandiri. Karena kalau tidak jelas tidak akan bisa," imbuhnya. (uji/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO