Sebabkan Sesak Napas, Warga Desa Guyung Ngawi Keluhkan Asap Pembakaran Batok Kelapa

Sebabkan Sesak Napas, Warga Desa Guyung Ngawi Keluhkan Asap Pembakaran Batok Kelapa Lokasi pembakaran batok kelapa di Desa Guyung yang dikeluhkan warga karena menimbulkan polusi udara.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Warga , Kecamatan Gerih, Kabupaten ,  mengeluhkan asap tebal yang muncul dari tempat produksi arang berbahan batok kelapa. Warga protes karena selama belasan tahun mereka merasakan pekatnya asap yang berasal dari pembakaran batok kelapa.

Meski lokasi pembakaran tersebut berjarak sekira 2 kilometer, namun asapnya sampai ke permukiman warga. Menurut Ririn, salah satu warga , asap tersebut menyelimuti permukiman sepanjang hari.

Akibatnya, banyak warga yang sesak napas karena menghirup asap dari proses pembakaran batok kelapa. Terutama anak-anak. 

"Biasanya sore sampai malam asapnya tebal. Anak saya sampai sesak napas dan itu hampir setiap hari," ujar Ririn.

Bahkan akibat tebalnya asap, jarak pandang hanya 5 meter saja.

Ririn berharap ada solusi dari pemerintah atas polusi udara yang dirasakan warga selama bertahun-tahun.

"Pemerintah harus turun tangan. Sebab ini membahayakan kesehatan warga, terutama anak-anak dan lansia. Selain itu, jarak pandang yang terbatas dapat mengakibatkan kecelakaan," pungkas Ririn.

Informasi yang dihimpun, tahun lalu warga sempat menggelar aksi untuk menyampaikan unek-uneknya kepada pemilik usaha. Protes tersebut dilakukan setelah tanaman padi milik Sukat yang berada di depan lokasi pembakaran mati terkena asap.

Namun, hingga kini belum ada respons atas keluhan yang disampaikan masyarakat.

"Dulu pernah warga melakukan demo, tetapi juga tidak ada tindak lanjutnya. Demo itu karena tanaman milik Pak Sukat mati akibat asap itu," terang Supandi, warga setempat.

Sementara pemilik usaha arang belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Saat BANGSAONLINE.com mendatangi lokasi pembakaran, yang bersangkutan tak ada di tempat.

Begitu pun pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Guyung belum bisa dikonfirmasi terkait keluhan warga. (nal/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO