Sementara itu, pasokan cabai rawit merah didatangkan dari Pacet, Kabupaten Mojokerto. Namun karena ketersediaan yang terbatas pihaknya hanya menerima tidak banyak pasokan cabai.
Heri menambahkan, naiknya harga cabai akibat dari dampak el Nino saat ini yang melanda Indonesia. Akibatnya, sejumlah daerah seperti Tuban, Lamongan, dan Nganjuk mengalami kurangnya produktivitas cabai.
"Karena cuaca panas, produktivitas turun jadi 40 persen akibat cabai kering di pohon dan tidak segar," ujarnya.
Nantinya, Diskopukmperindag Kota Mojokerto akan mengupayakan langkah untuk mengatasi naiknya harga cabai dengan memberikan subsidi transportasi bagi tengkulak cabai.
"Jadi biaya transportasi akan kami subsidi," pungkasnya.
Nantinya Pemkot juga akan menggelar operasi pasar cabai pada 10-16 November 2023. (ris/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News