Khofifah Siapkan 2 Tumpeng untuk Tasyakuran Pahlawan KH Abdul Chalim dan M Tabrani

Khofifah Siapkan 2 Tumpeng untuk Tasyakuran Pahlawan KH Abdul Chalim dan M Tabrani Presiden Joko Widodo saat menganugerahkan gelar pahlawan nasional KH Abdul Chalim yang diterima putra bungsunya, Prof Dr Kh Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: Setneg

Menurut dia, proses pengusulan dan ditetapkannya Kiai Abdul Chalim sebagai pahlawan sangat cepat. "Sebenarnya sangat tidak rasional," katanya. 

Menurut dia, Kiai Abdul Chalim didaftarkan sebagai pahlawan pada menit terakhir. "Bukan pada jam terakhir tapi pada menit terakhir," tuturnya. Yaitu pada tengah malam, 31 Maret 2023.

Tapi ternyata masuk ketegori sangat cepat ditetapkan sebagai pahlawan. Padahal calon pahlawan lain perlu waktu bertahun-tahun.

Menurut , ini karena faktor tawakkal, setelah usaha keras dan berdoa maksimal.  mengutip ayat al Quran surat Ath-Thalaq yang populer sebagai ayat 1.000 dinar. 

"Wa may yattaqillaha yaj al-lahu makhraja. Wa yarzuq-hu min haitsu la yahtasib, wa may yatawakkal alallahi fa huwa hasbuh. Artinya: Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar. Bahkan Allah akan memberika rezeki yang tak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya."

juga sempat menyinggung jasa M. Tabrani. Menurut dia, Tabrani sangat berjasa dalam memperjuangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Termasuk dalam Sumpah Pemuda.M. Tabrani sempat berbeda pendapat M Yamin yang menyebut bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu.

Sementara Ami Primarni, putri M. Tabrani, mengaku berasyukur bisa bertemu dengan keluarga . Ia mengaku sangat terkesan dengan . Bahkan ia mengaku "jatuh cinta" kepada .

"Mohon maaf Bu Nyai, saya langsung jatuh cinta kepada ," kata Ami Primarni sembari mengarahkan pandangannya kepada Nyai Alif Fadhilah saat menyampaikan sambutan. Tapi, tegas dia, bukan cinta dalam arti asmara, melainkan cinta karena keluhuran karakter dan integritasnya yang menurut dia persis seperti karakter ayahnya, M Tabrani. "Wajah Pak Kiai asep yang teduh mengingatkan saya pada ayah saya," tegas wanita berjilbab yang berprofesi sebagai dosen itu.

Menurut dia, melihat wajah terasa melihat pribadi ayahnya.

Ia kemudian bercerita tentang perjuangan dan profesi ayahnya. Menurut dia, ayahnya berprofesi sebagai wartawan. Jadi perjuangannya terhadap bangsa dilakukan dalam kapasitas sebagai wartawan. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO