PHE TEJ Berikan Pelatihan Perajin Ikan Lele Asap di Tuban

PHE TEJ Berikan Pelatihan Perajin Ikan Lele Asap di Tuban Perajin ikan lele asap saat mendapatkan pelatihan dari PHE TEJ Tuban.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) Zona 11 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen menumbuhkan kemandirian masyarakat berbasis potensi lokal melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) Bidang Ekonomi.

Pelaksanaan program tersebut diantaranya telah membina para perajin ikan lele asap kelompok Guyub Sejahtera Desa Bulurejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.

Baca Juga: Pertamina EP Cepu Field Rawat Sumur di Distrik Tapen

Dalam kegiatan PPM ini, telah diikuti sebanyak 20 orang yang terdiri dari perempuan perajin lele asap, karang taruna dan penyedia bahan baku lele.

Perwakilan Manager TEJ Field, Cahyo Tri Mulyanto menjelaskan, setelah mengikuti pelatihan ini pihaknya optimis bahwa potensi produk lele asap makin mantap.

Kegiatan ini, dilaksanakan PHE Tuban East Java sebagai langkah nyata untuk turut serta mencapai agenda global Sustainable Development Goals (SDG's), tepatnya pada tujuan nomor 5.

Baca Juga: Bahas Tenaga Kerja, Kontraktor Pertamina EP Gelar Audiensi dengan Warga Senori Tuban

Yakni kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan dan nomor 8 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.

"Alhamdulillah kegiatan Upskilling ikan asap ini telah sukses diselenggarakan di ruang kelas TPQ Hidayatus Sibyan Desa Bulurejo," kata Cahyo Tri Mulyanto kepada wartawan, Senin (27/11/2023).

Disisi lain, agenda ini dilakukan PHE TEJ dalam rangka merespon potensi ekonomi di sekitar operasi dan misi untuk mendongkrak kapasitas perajin.

Baca Juga: Tumbuhkan Ekonomi di Jatim, PHE TEJ Tingkatkan Kerjasama Jual Beli Gas dengan PT SAG

Tujuannya, agar lebih fokus meningkatkan mutu produk dan memperluas jangkauan pemasaran.

Apalagi lele asap merupakan produk khas Desa Bulurejo yang digeluti hampir 10 perajin.

"Namun sampai saat ini perajin mengaku produknya kurang tahan lama dan hanya laku dijual di pasar desa sekitar," tutur Cahyo sapaan akrabnya.

Baca Juga: Langkanya Stok LPG di Tuban Buat Masyarakat dan Pedagang Bingung

Kemudian, selama pelatihan peserta mendapatkan materi dan pengalaman langsung. Termasuk melalui praktek tentang pengemasan produk dan pemasaran digital yang diajarkan langsung oleh Devi Anggita Lela.

"Beliau (Devi) ini seorang perajin ikan asap asal Sidoarjo yang berhasil menaikkan "kelas" produknya. Pastinya melalui inovasi kemasan yang menjadikan produk lebih tahan lama dan dapat dipasarkan luas melalui media sosial," imbuhnya.

Disisi lain, untuk lele asap ini sebenarnya perlu adanya peningkatan kualitas produk. Terlebih, kemasan yang lebih modern serta pemasaran offline dan online yang melibatkan generasi muda.

Baca Juga: Bangkitkan Potensi Lokal, Pemkot Kediri Gelar Lomba Foto Cerita KIM

"Maka pada kesempatan ini, karang taruna sengaja kita libatkan, harapannya agar muncul kolaborasi dan inovasi antara ibu-ibu perajin dan anak muda, utamanya pada aspek pemasaran digital atau media sosial," harapnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Bulurejo, Umi Masfuah mengapresiasi atas kepedulian PHE TEJ memberikan pelatihan kepada para perajin lele asap di desanya. Diharapkan, pelatihan ini menjadi awal yang baik dan ikan lele asap menjadi produk unggulan.

"Ya pastinya ingin dikenal luas, dan menjadi sumber pendapatan keluarga," pungkasnya.

Diketahui, para peserta tak hanya menerima materi dan pelatihan serta praktek. Akan tetapi, mereka juga diberikan alat penunjang pengemasan lele asap dari PHE TEJ untuk kelompok perajin lele asap ‘Guyub Sejahtera’ di Desa Bulurejo. Bantuan itu berupa 10 unit mesin vakum, beserta dengan plastik vakum dan kardus kemasan. (gun/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO