Yenny Wahid: Mahfud MD Anti Korupsi, Kader Gus Dur dan Santri

Yenny Wahid: Mahfud MD Anti Korupsi, Kader Gus Dur dan Santri Yenny Wahid duduk berjejer dengan Mahfud MD, KH As'ad Said Ali, Gus Ali Gondrong dan kiai lainnya dalam acara deklarasi Mahfud Guru Bangsa (MGB) di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition Jalan A Yani 99 Surabaya, Sabtu (13/1/2024), Sabtu (13/1/2024). Foto: MMA/bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Zannuba Ariffah Chafsoh, putri Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menegaskan bahwa ada tiga alasan kenapa ia mendukung Mahfud MD, Calon Presiden RI yang berpasangan dengan Calon Presiden Ganjar Pranowo.

“Pertama, karena Pak Mahfud anti korupsi,” kata Zannuba Ariffah Chafsoh, yang akrab dipanggil , saat menyampaikan orasi dalam acara deklarasi Mahfud Guru Bangsa (MGB) di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition Jalan A Yani 99 Surabaya, Sabtu (13/1/2024).

Baca Juga: Sama Pernah Naik Jet Pribadi, Tapi Mahfud MD Bukan Gratifikasi, Kaesang Belum Berani Klarifikasi

Hadir dalam acara itu Cawapres Mahfud MD, mantan Wakil Ketua Umum PBNU dan Wakil Kepala BIN Dr KH As'ad Said Ali, mantan Menristek era Presiden Gus Dur Prof AS Hikam, pimpinan Majelis Mafia Sholawat Gus Ali Gondrong dan para kiai serta tokoh lainnya.

Kedua, tegas Yenny, Mahfud MD adalah kader Gus Dur. Ketiga, tutur , karena Mahfud MD adalah santri.

Catatan BANGSAONLINE, Mahfud memang pernah mondok di Pondok Pesantren Somber Lagah di Desa Tegangser Laok, Pamekasan Madura. Ketika itu ia masih kelas 5 SD. Sekolahnya pun ia lanjutkan di sana.

Baca Juga: Mahfud MD Dukung Rhoma Irama Melawan Kebohongan Habaib Ba'Aalawi

Pondok Pesantren Somber Lagah adalah pondok pesantren salaf yang diasuh Kiai Mardhiyyan, seorang kiai alumni Pondok Pesantren Temporejo atau Temporan. 

Pondok pesantren mondok itu sekarang diberi nama Pondok Pesantren al-Mardhiyyah, memakai nama pendirinya, Kiai Mardhiyyan, yang wafat pertengahan 1980-an. Meski nilai ujiannya bagus, Mahfud tidak melanjutkan sekolah ke SMPN favorit. Orang tuanya memasukkan dia Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri di Pamekasan.

Mahfud MD lahir dari orang tua bernama Siti Khadidjah dan Mahmodin. Ia lahhir di sebuah desa di Kecamatan Omben, Sampang, Madura, 13 Mei 1957, dengan nama Mohammad Mahfud. Dengan nama itu, sang ayah, Mahmodin, berharap anak keempat dari tujuh bersaudara itu menjadi orang yang terjaga. Dan tampaknya harapan ayahnya terkabul. Mahfud MD menjadi orang terjaga – terutama dari penyekit kronis korupsi.

Baca Juga: Sindir IKN yang Belum Punya Investor Asing, Mahfud MD: Cari Terus, Mas Bahlil

Terkait kader Gus Dur itu, Mahfud MD mengakui bahwa Gus Dur adalah pimimpin yang sangat cerdas dalam mendeteksi kader potensial.

“Saya sebelum ditunjuk Gus Dur dulu belum ada yang tahu siapa Mahfud MD. Sampean juga gak tahu saya,” kata Mahfud MD saat menyampaikan pidato setelah .

Baru setelah oleh Gus Dur ditarik ke Jakarta mulai banyak yang tahu siapa Mahfud MD. Lebih-lebih setelah menjadi pejabat.

Baca Juga: UII Launching Pusat Studi Agama dan Demokrasi

Semula Mahfud tinggal di Yogyakarta. Ia dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Tapi kemudian diminta Gus Dur pindah ke Jakarta.

“Rumah saya di Yogyakarta. Tapi sejak tahun1999 saya tek pulang lagi ke Yogyakarta,” kata Mahfud MD sembari mengatakan bahwa sejak ia terus mendapat jabatan yang silih berganti. Semula Mahfud MD anggota DPR RI dari FKB karena Gus Dur adalah pendiri PKB.

Kemudian Gus Dur saat menjadi presiden RI mengangkat Mahfud MD menjadi Menteri Pertahanan. Jabatan Menhan itu sangat strategis sehingga Mahfud MD seolah tak percaya. Ia mengira menteri pertanahan.

Baca Juga: Diganggu Makhluk Halus saat Duduki Kursi Soekarno di Istana, Gus Dur Ajak Komunikasi Bahasa Jawa

Mahfud MD kemudian menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan kini Menko Polhukam.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, puluhan ribu warga NU dari berbagai daerah Jawa Timur berbondong-bondong menuju ke Jatim Internasional Expo (JX) Jalan A Yani Surabaya, Sabtu (13/1/2024) hari ini. Para kader NU dari berbagai profesi – terutama guru – itu anstusias menghadiri deklarasi “Mahfud Guru Bangsa” (MGB) untuk mendukung Prof Dr Moh Mahfud MD sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) berdampingan dengan Calon Presiden Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.

Pantauan BANGSAONLINE, sejak pagi para kader NU itu sudah berangkat dari daerah masing-masing dengan menumpang bus. Tampak iringan bus yang cukup panjang menuju JX Surabaya.

Baca Juga: Khofifah Usul Pembentukan Komite Perempuan Indonesia untuk Perdamaian Dunia Melalui PBB

Sementara para kader NU pecinta Mahfud MD dari kawasaan Surabaya dan sekitarnya menumpang angkutan Kota (Angkot) dan sepeda motor.

Saat acara deklarasi dimulai, massa memenuhi Jatim Internasional Expo (JIE) yang berkapasitas 10 ribu orang itu. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO