“Kita mulai dari sore sudah keliling tadi ada ibu-ibu senam, ada yang voli, ada yang (latihan) Jaranan Jowo,” kata Mas Dhito.
Sementara itu, Galih sang pemilik pabrik kerupuk, mengatakan, usahanya ini telah digelutinya sejak 2011 lalu dan berhasil mendistribusikan kerupuk impala hingga ke luar pulau, mulai dari Kalimantan, Sulawesi, hingga Sumatera. Dalam perjalanannya, pabriknya telah mengalami berbagai proses panjang, dan upayanya didapat melalui kerja keras.
“Proses (pengembangan) pabrik melalui susah payah, dan mungkin rejeki juga. Kendalanya, tiga bulan belakangan ini bahan baku (tepung tapioka) harganya tinggi dan langka,” ucap Galih.
Pria berusia 30 tahun ini mengaku bangga bisa didatangi langsung oleh orang nomor satu di Kabupaten Kediri.
“Sekelas (pabrik) kapasitas kecil dikunjungi Mas Dhito sangat senang, rasanya campur aduk,” tuturnya. (adv/pkp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News