Berdasarkan sistem elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) prevalensi stunting Kota Kediri pada tahun 2023 mencapai 7,1 persen. Zanariah menyebut, "Tentu ini tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah saja. Tapi semua pihak harus terlibat dalam penurunan angka stunting ini."
Ia menambahkan, makanan bergizi seimbang berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak, dan makanan gizi seimbang yang diperlukan terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serta mineral. Menurut dia, Anak usia dini membutuhkan asupan gizi seimbang dalam jumlah cukup karena sangat berhubungan dengan proses pertumbuhan.
Balita yang tidak naik atau berat badan kurang, lanjutnya, dapat dicegah menjadi stunting dengan mengonsumsi protein hewani yang cukup. Seperti daging, ikan, telur, dan susu atau produk turunannya. Maka melalui acara ini, Pemerintah Kota Kediri berupaya untuk meningkatkan peran wanita dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
"Saya berharap setelah mengikuti acara ini ibu-ibu dapat menerapkan sajian makanan bergizi seimbang sehari-hari. Khusunya bagi ibu hamil dan keluarga yang memiliki balita. Saya minta ibu-ibu kader untuk sering kumpul upgrade ilmu," kata Zanariah.
Dalam acara ini, dilakukan demo masak oleh ahli gizi dan tata boga Ludy Andang. Serta lomba kudapan balita yang diikuti 222 orang. Dengan dewan juri dari DP3AP2KB, SMKN 3 Kediri, dan DPC Persagi Kota Kediri.
Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Fajri, Dharma Wanita Persatuan Perangkat Daerah, Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan, Pokja IV TP PKK Kota Kediri dan Kecamatan, serta tamu undangan lainnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News