KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, hadir di tengah ribuan jamaah Muslimat NU dalam Resepsi Harlah Muslimat NU Ke-78, dan pelantikan massal pengurus anak cabang serta pengurus ranting Muslimat NU se-Kota Pasuruan, Senin (12/8/2024).
Dalam kegiatan ini, ia mendorong seluruh pengurus anak cabang hingga pengurus ranting untuk menguatkan kreativitas dan inovasi dalam melayani umat dan masyarakat. Muslimat NU, kata Khofifah, harus turut andil dan mengambil peran untuk memberi solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat , khususnya stunting dan kemiskinan ekstrim.
BACA JUGA:
- Hadiri HUT Pepabri ke-65, Khofifah Berterima Kasih atas Sinergi Membangun Jatim
- Mohon Doa Restu Maju Pilgub Jatim 2024, Khofifah Ajak Muslimat NU Jember Perbanyak Sedekah
- Song Osong Lombhung Gelar Khitan Massal dan Cek Kesehatan di Bragang Bangkalan
- Lagi, Pemkab Kediri Kukuhkan Ratusan Kampung Keluarga Berkualitas
“Bangsa kita sedang berupaya keras untuk mencapai zero stunting dan zero kemiskinan ekstrim khususnya untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Ini sebuah mimpi yang sangat besar untuk mewujudkan negara kita menjadi negara maju,” tegas Khofifah.
“Mimpi Indonesia Emas tahun 2045 ini optimis kita wujudkan dengan syarat semua elemen ikut bekerja keras. Termasuk Muslimat NU, monggo kita ambil peran untuk berkontribusi mewujudkan Indonesia Emas mulai dengan cara terkecil yang bisa kita kerjakan,” ulasnya.
Salah satunya dalam hal peningkatakan kualitas kesehatan dan menurunkan stunting. Muslimat NU selama ini punya program satu hari sedekah satu telur ayam. Hal ini ia minta untuk terus dikuatkan sebagai program terdekat Muslimat NU hingga tingkat bawah.
Tidak hanya itu, tantangan mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi di bawah 2 persen secara nasional. Terkait hal ini, Khofifah menegaskan bahwa Muslimat NU bisa mengambil peran untuk ikut menyisir warga masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem untuk diberikan sapaan-sapaan.
“Di Nganjuk ada yang namanya program rantangan untuk membantu mengurangi kemiskinan ekstrem. Mereka membagikan makanan bagi keluarga tak mampu, berdasarkan data dari Pak Kades,” tegasnya.
“Program ini bisa dikreasikan dengan pendekatan kearifan lokal misalnya di Kota Pasuruan. Inovasi program kreatif yang bermanfaat hari-hari ini sangat dibutuhkan sebagai penguat upaya kemajuan bangsa,” ujarnya.
Pun begitu di bidang pendidikan. Jaringan lembaga pendidikan di bawah Muslimat NU sudah luar biasa. Khofifah optimis jika program peningkatan kualitas pendidikan semakin dikuatkan maka akan mampu mendongkrak IPM daerah sehingga mampu mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
Di akhir Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini juga mendorong pengurus anak cabang maupun ranting untuk meningkatkan kemampuan managerial skill. Ia juga agar nantinya seluruh jajaran memaksimalkan program yang dijalankan dengan melakukan sinergitas dengan lintas sektor. Termasuk dengan pemerintah dan akademisi.
Klik Berita Selanjutnya