Gatot menyebutkan, BPBD Jatim telah membentuk Desa Tanggap Bencana (Destana) dan Kecamatan Tanggap Bencana (Kentana).
"Dari ini bisa terlhat dari bencana Semeru sebelumnya banyak korban jiwa, dengan dibentuk Destana dan Kentana pada bencana Semeru meletus 2022 lalu bahkan tidak asa korbam jiwa," paparnya.
Sedangkan Interm Consul at The Australia Consulate General Surabaya, Stave Scott, memberikan apresiasi pada BPBD Jatim yang telah membuat Destana dan Ketana untuk mengantisipasi adanya korban jiwa.
"Jadi masyarakat sudah mulai tanggap dengan adanya bencana dengan melihat tanda-tandanya," ucapnya.
Kemudian, Team Leader Siap Siaga, Lucy Dickinson, menjelaskan, tim Siap Siaga terus melakukan pelatihan kepada masyarakat yang rawan terjadi bencana.
"Sehingga masyarakat bisa lebih peduli untuk melihat tanda-tanda bencana, bahkan bisa menolong sesama tetangga untuk segera keluar dari kawasan bencana," katanya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News