"Kami terus berkomitmen mendorong, menjaga, bahkan memberikan perlindungan dengan perangkat hukum (Keputusan bupati tahun 2007 tentang penetapan Desa Labuhan Kecamatan Brondong sebagai Kampung Kerapu di Lamongan), menunjuk Labuhan sebagai kampung kerapu secara yuridis menegaskan alih fungsi lahan yang banyak diminati menjadi perlindungan bagi petambak," katanya.
Ia bersyukur Lamongan dianugerahi potensi maritim yang melimpah. Hal itu terlihat dari hasil ikan tangkap Lamongan mencapai 87 ribu ton/tahun, ikan budi daya berkisar 57-58 ribu ton/tahun, dan produksi ikan olahan mencapai 92 ribu ton/tahun.
"Kami terus mendorong tantangan-tantangan, bagaimana mendaptakan bibit yang baik, hasil panen yang lebih baik lagi. Tentu Dinas Perikanan akan mencari solusi agar produksi ikan, khususnya kerapu, bisa terus meningkat," harap Yuhronur.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Ikan Kerapu, Heri Susanto, mengatakan budi daya ikan kerapu Desa Labuhan telah membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
"Desa Labuhan merupakan desa terpencil, tapi putaran dari budi daya ikannyan mencapai Rp200 miliar. Ini belum penghasilan dari ikan bandeng, ikan mujair, ikan tangkap, dan petani garam," ungkapnya.
Dengan terselenggaranya event Festival Ikan Kerapu, selama dua hari (3-4/9), Heri berharap dapat memperkuat gotong royong dan kerja sama dengan pemerintah dalam menjawab tantangan kedepan. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News