GRESIK, BANGSAONLINE.com - Warga Kelurahan Gulomantung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, menolak rencana penyewaan aset berupa tanah kelurahan (eks tanah ganjaran) seluas 13.000 m2 kepada pihak swasta.
Sebagai bentuk penolakan, warga memasang spanduk bertuliskan, "Tolak Pengalihan Aset Negara ke Pihak Swasta. Atas nama warga Gulomantung, pendamping: Pusat Bantuan Hukum Peradi Gresik".
BACA JUGA:
- Tolak Dibangun Kantor PMII, Warga Gulomantung Setujui Pembangunan Klinik MWC NU di Lahan Pemerintah
- Lepas Ekspor 36,28 Ton Copper Foil PT Hailiang ke China, ini Harapan Bupati Gresik
- Mediasi YLBH FT dengan Lurah Gulomantung soal Kepengurusan LPMK Deadlock
- Pesan Wakil Bupati Gresik saat Hadiri Job Fair di SMK Asa'adah
Purwanto, salah satu warga Gulomantung, menyampaikan bahwa lahan tersebut selama ini menjadi tempat penampungan air hujan.
Selain itu, juga menjadi lahan aktivitas perekonomian warga, misalnya untuk pemancingan.
"Lahan seperti embung ini penuh dengan air. Selama ini dimanfatkan untuk kepentingan warga seperti mandi, tempat pemancingan, dan lainnya," katanya kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (20/9/2024).
Karena itu, menurut Purwanto, warga tak berkenan kalau aset pemerintah yang dulunya merupakan tanah ganjaran desa disewakan ke pihak swasta.
Ia meminta kepada pihak-pihak terkait, mulai Lurah Gulomantung, Camat Kebomas, BPPKAD Gresik, Sekda Gresik, Bupati Gresik, serta DPRD, mendengarkan aspirasi warga.
"Biar tanah yang berubah tempat penampungan air itu dimanfaatkan warga, terlebih untuk menampung air hujan saat musim penghujan agar tidak banjir," pungkasnya.
Sementara Ketua RT 7 RW 2, Desa Gulomantung, Achmad Zainul Agus, menyampaikan bahwa tanah seluas 13.000 m2 tersebut dulunya merupakan tanah ganjaran Desa Gulomantung.
Setelah Desa Gulomantung menjadi kelurahan, tanah tersebut menjadi aset milik Pemkab Gresik yang dikelola oleh DPPKAD.
Agus menjelaskan, warga sekitar tidak lagi memanfaatkan embung itu untuk mandi. Sebab, PDAM sudah masuk Desa Gulomantung.
"Tapi, embung masih dimanfaatkan warga sekitar untuk keperluan ekonomi seperti cari ikan, mancing, dan lainnya," tutur Agus.
Klik Berita Selanjutnya