Diduga Sarang Teroris, Rumah Terapi Pijat di Mojokerto Digerebek Densus 88

Diduga Sarang Teroris, Rumah Terapi Pijat di Mojokerto Digerebek Densus 88 Inilah rumah panti pijat di Mojokerto yang diduga sarang teroris. foto: detik.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sebuah rumah kontrakan yang digunakan sebagai tempat terapi pijat bernama 'Rumah Terapi' di Jalan Empunala No 78, Kota Mojokerto Jawa Timur digerebek tim Densus 88 Antiteror, Sabtu (19/12/2015). Rumah tersebut disewa oleh Indraji Idham Wijaya (28).

Indraji diketahui berasal dari Dusun Notog, Desa/Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

Baca Juga: Tiga Napi Tindak Pidana Terorisme di Lapas Kediri Nyatakan Ikrar Setia pada NKRI

Ketua RT 3/RW 2 Lingkungan Balongcok tempat Rumah Terapi digerebek Densus 88, Didik Hardi Santoso di lokasi, Sabtu (19/12/2015) malam mengatakan rumah tersebut milik dr Nurul. Rumah di Jalan Empunala No 78 itu dikontrak oleh Indraji sejak bulan Mei 2015.

"Dikontrak bulan Mei dari dr Nurul, kemudian dibenahi dan baru ditempati Bulan Juli lalu," kata Didik yang rumahnya hanya berjarak sekitar 20 meter dari sarang terduga itu.

Menurut Didik, rumah tersebut ditempati oleh Indraji bersama seorang istri dan dua anaknya. Kedua putri Indraji sendiri masih berusia balita.

Baca Juga: Napiter Asal Semarang Bebas di Lapas Tuban

Sejak disewa, rumah berpagar besi warna merah ini digunakan untuk tempat terapi pijat. "Terapinya buka setiap siang hari. Kadang ada karyawan dua orang laki-laki. Kata Pak Indra karyawan dia itu anak Kota Mojokerto," ujarnya.

Didik pun mengaku kaget ketika rumah yang ditempati keluarga Indraji itu tiba-tiba digrebek oleh tim Densus 88 anti teror. Menurut dia, selama ini tidak ada aktivitas yang mencurigakan dari keluarga Indraji. "Orangnya aktif mengikuti kegiatan di lingkungan sini, sering muncul ke masyarakat," pungkasnya.

Sejumlah orang terduga anggota kabarnya diamankan petugas dari rumah tersebut. Namun, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi lebih detail terkait penggerebekan ini. 

Baca Juga: Densus 88 Libatkan PPATK dan Stakeholder untuk Telusuri Transaksi Terduga Teroris DE

Dari Jawa Tengah juga dilaporkan bahwa Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang pria di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu, 19 Desember 2015. Hanya saja, hingga saat ini belum diketahui keterlibatan pria bernama Abdul Karim alias Abu Jundi itu dalam jaringan me.

Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Andy Rifai mengakui adanya penangkapan tersebut. "Mengenai jaringan dan keterlibatannya, Densus 88 lebih tahu," katanya saat dikonfirmasi. Menurutnya, Abdul Karim ditangkap di sekitar Kampung Carikan.

Menurut informasi yang diperoleh, Abdul ditangkap saat berada di perjalanan. Densus 88 lantas menggeledah rumah kontrakan Abdul Karim yang berada di Dukuh Sepat, Kecamatan Bulu, Sukoharjo. Polisi menemukan sejumlah benda-benda yang diduga terkait dengan aksi teror.

Baca Juga: Alumnus Tebuireng itu Dekati Mantan Teroris dengan Ushul Fiqh

Beberapa benda yang ditemukan, antara lain urea, paku, gotri, switching, telepon seluler, parang, dan parafin. Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah buku tentang jihad, buku panduan cara pembuatan bom, buku intelijen, hingga peta wilayah Jabodetabek.

Selain itu ditemukan pula beberapa surat, seperti fotokopi kartu keluarga, kartu tanda penduduk, hingga buku rekening. Abdul tercatat sebagai warga Dukuh Plumbon, Kecamatan Suruh, Semarang.

Camat Bulu Sunarjo mengatakan Abdul Karim merupakan warga asli di kecamatan tersebut. "Tapi sudah lama pindah," katanya. Beberapa bulan belakangan, Abdul Karim kembali tinggal di tempat tersebut dengan mengontrak di salah satu rumah warga.

Baca Juga: Kantor Polisi Jadi Target Bom Bunuh Diri: Berikut Deretan Jejak Penyerangannya di Indonesia

Menurut dia, warga sekitar tidak mengetahui pekerjaan serta aktivitas Abdul Karim selama tinggal di Bulu. "Dia memang agak tertutup," katanya. Abdul Karim diketahui tinggal di rumah kontrakan tersebut bersama istri dan anaknya. (dio/dtc/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO