Paus: Yesus Lahir di kandang Ternak, Tapi Umat Kristiani Hidup Mewah

Paus: Yesus Lahir di kandang Ternak, Tapi Umat Kristiani Hidup Mewah Paus Fransiskus saat pimpin misa malam Natal. foto: merdeka.com

ROMA, BANGSAONLINE.com - Paus Fransiskus menyampaikan khotbah tentang kesederhanaan hidup saat memimpin Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Kamis (24/12) malam waktu setempat. Untuk meneladani kehidupan Yesus Kristus, umat Nasrani harus menyadari bahwa dunia kini berubah.

Tak banyak umat, kata Sri Paus, yang sadar telah berkubang dalam gaya hidup mewah. Padahal Yesus yang lahir di kandang ternak adalah simbol Tuhan hadir di tengah kemiskinan.

Baca Juga: Seluruh Kantor Kementerian Agama se-Indonesia Bisa Digunakan untuk Perayaan Natal

"Dalam masyarakat masa kini yang terjangkiti konsumerisme, hedonisme, silau pada kekayaan, kemewahan, penampilan luar, serta terjangkit narsisisme, kisah hidup anak Tuhan mengingatkan kita agar kembali sadar," kata Paus Fransiskus dalam pidato bahasa Italia seperti dilansir ABC News.

Lebih jauh lagi, Umat Katolik menurut Sri Paus, wajib menjalankan laku hidup seimbang, konsisten. Artinya hidup sederhana dan mengedepankan cinta kasih pada sesama.

"Kita harus mengasah rasa keadilan. Walau budaya dunia saat ini adalah seenaknya sendiri, umat Katolik perlu mengedepankan kesalehan, hati yang penuh empati, serta pengampunan," tandasnya.

Baca Juga: Ramai-Ramai Jadi Muallaf Jelang Ramadan, Tiga Orang Ini Gembira setelah Ikrar Syahadat

Diperkirakan 10 ribu orang mengikuti Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus. Ratusan polisi dari Italia diperbantukan untuk mengamankan situasi sekitar gereja terbesar di Vatikan itu.

Khotbah pada Kamis malam adalah kali kesekian Paus Fransiskus mengedepankan isu-isu sosial, sekaligus mengkritik keras kapitalisme. Fransiskus adalah biarawan Orde Jesuit yang cenderung mendukung sosialisme.

Pada Juni lalu, Sri Paus mendesak seluruh manusia menyadari dampak buruk pemanasan global. Dia menyatakan terjadi tirani golongan elit yang merusak lingkungan. Praktik melibatkan korporasi besar ini menurutnya patut diakhiri.

Baca Juga: Harlah ke-100 NU dan Injeksi Kaya juga Mulia

Surat Sri Paus itu disebut encyclical. Sejak tahta suci berdiri, pengumuman dari Vatikan ini secara tidak langsung merupakan isu yang harus dituruti 1,2 miliar umat Katolik di muka bumi.

Namun para pengusaha dan politikus pendukung korporasi multinasional malah berang membaca bocoran surat Paus Fransiskus. Kritik terhadap pemimpin umat Katolik ini berdatangan, terutama, dari Amerika Serikat.

Ekonom AS, Stephen Moore, menuding Paus bermain-main dengan doktrin sosialis. Dia bahkan menuduh Sri Paus membenci manusia, karena sering membuat pernyataan yang menyudutkan orang kaya, ataupun jaringan korporasi multinasional.

Baca Juga: Pendeta Tak Punya Gereja, Kebaktian di YouTube, Dapat "Kolekte" Besar

"(Paus) rupanya agen gerakan hijau yang pada intinya sangat anti-Kristus, anti-manusia, dan anti-kemajuan," tuturnya.

Sementara politikus senior yang merupakan senator Amerika Serikat, Bob Brady, dua hari lalu setelah ikut menonton pidato Paus Fransiskus di Gedung Kongres, mengendap-ngendap ke ruang transit yang ditempati Sri Paus.

Brady, seorang Katolik taat mewakili penduduk Philadelphia, bertanya pada satuan pengamanan, gelas mana yang tadi dipakai minum oleh Paus Fransiskus. Dia pun secara terbuka mengakui mengambil gelas ini tanpa izin.

Baca Juga: Akui Sambo Sama-Sama Kristen, Alvin, Pengacara Etnis Tionghoa Bermisi Kristen: Banyak Nabi Palsu

"Berapa banyak coba orang di dunia ini yang minum dari gelas yang sama dengan Paus," ujarnya seperti dilansir Philadelphia Daily News, Minggu (27/9).

Tak malu-malu, Brady mengajak istrinya Debra, bersama dua staf ahlinya untuk ikut minum air bekas Paus. Setelah berhasil mencuri gelas itu, politikus Partai Demokrat ini memamerkannya pada kolega di partainya Bob Casey, yang juga seorang Katolik taat.

Sama seperti Brady, Casey pun berusaha 'ngalap berkah' dengan minum air bekas Paus. Gelas curian itu, kata Brady, tidak akan dia buang. "Saya akan menyimpannya untuk anak cucu saya. Gelas ini akan saya pakai setiap komuni ataupun upacara baptis," akunya.

Baca Juga: Terima Kasih Pendeta Saifuddin Ibrahim! Anda Bersihkan Islam dari Stigma Teroris dan Radikal

Dalam lawatan tiga hari ke AS, Paus Fransiskus meminta pemerintah negeri adi daya itu berbuat lebih untuk menampung imigran dari negara yang mengalami konflik. Dia pun berharap para senator di Kongres dapat melakukan kerja nyata, menghasilkan undang-undang yang bisa menghentikan pemanasan global. (merdeka.com)

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO