​Cruz, Pengkhotbah Tekuk Trump, Hillary Kalahkan Sanders dalam Primary Capres AS

​Cruz, Pengkhotbah Tekuk Trump, Hillary Kalahkan Sanders dalam Primary Capres AS Ted Cruz dan Hillary Clinton. Foto: liputan6.com

IOWA, BANGSAONLINE.com - Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat (AS) yang terkenal rasis dan anti Islam ternyata dipecundangi senator Negara Bagian Texas, Ted Cruz. Trump si mulut besar itu kalah dengan Cruz dalam pemilihan calon presiden AS dari Partai Republik di Iowa.

Pada penghitungan suara akhir, Cruz mendulang 28% dari keseluruhan suara pemilih Partai Republik. Jumlah itu 4% lebih banyak dari perolehan suara Donald Trump yang menempati peringkat dua. Adapun Marco Rubio, senator dari Negara Bagian Florida, berada di urutan ketiga dengan 23%.

Baca Juga: Temui Pengusaha di Vietnam, Jokowi Ajak untuk Berinvestasi di IKN

Setelah hasil ini mengemuka, Marco Rubio mengucapkan selamat kepada Cruz. Adapun Trump menyatakan dia merasa ‘terhormat’ dengan berada pada posisi runner-up.

Sementara itu, pada pemilihan bakal calon presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton tampak bersaing ketat dengan Bernie Sanders.

Dari 88% suara yang telah dihitung, Clinton meraup 49,9% suara, sedangkan Sanders mendulang 49,4% suara.

Baca Juga: Jaksa Khusus Kasus Dugaan Korupsi Anak Presiden

Ketatnya persaingan beberapa bakal calon presiden AS dari Partai Republik dan Partai Demokrat membuat sejumlah figur tersisih.

Dari Partai Demokrat, sumber BBC menyebut bahwa Martin O’Malley bakal menghentikan kampanyenya karena hanya mendapat 0,6% suara. Jika O’Malley berhenti, praktis hanya Clinton dan Sanders yang bertarung.

Kemudian di Partai Republik, mantan Gubernur Arkansas Mike Huckabee menerbitkan cuitan di Twitter bahwa dia tidak akan melanjutkan kampanye. Ini berarti, bakal kandidat dari Partai Republik hanya tersisa 11 orang.

Baca Juga: Hebatnya Jurnalisme The New York Times dalam Tragedi Titan

Iowa ialah negara bagian pertama yang menjadi tempat berlaga pemilihan pendahuluan bakal calon presiden AS dari Partai Republik dan Partai Demokrat.

Setelah Iowa, pemilihan pendahuluan akan berlangsung di beberapa negara bagian sepanjang bulan Februari, termasuk New Hamsphire pada 9 Februari. Pada 1 Maret, pemilihan bakal dilakoni di 13 negara bagian secara serentak atau dikenal dengan sebutan ‘Super Tuesday’.

Kemenangan pada pemilu primary ini sering menjadi indikator bagi kemenangan calon presiden selanjutnya, meski tak mutlak. Tapi paling tidak, semua surat kabar AS memuat besar-besar kemenangan para kandidat itu sehingga ini menjadi ikalan gratis bagi mereka.

Baca Juga: Korupsi Rp 1 Triliun, Tangan Ketua DPRD Diborgol

Meski demikian mereka juga ditentukan track record mereka. Karena public AS sangat kritis terhadap rakam jejak calon presidennya. Bahkan Cruz kini mulai ditelanjangi oleh publik. Seperti dilansir Associated Press, Selasa (2/2/2016), Senator Texas ini lebih terdengar seperti pengkhotbah dalam setiap kampanyenya dibandingkan sebagai calon presiden. Sisi religius inilah yang mungkin menjadi daya tarik tersendiri di benak pemilih AS.

Dalam beberapa pidatonya, Cruz sering mengungkit transformasi cinta kasih Yesus dan berjanji akan melindungi kebebasan beragama di Negeri Paman Sam. Namun, ia sendiri diketahui jarang menerapkan prinsip persepuluhan yang diajarkan agamanya.

Bersama istrinya, ia hanya menyumbang kurang dari 1 persen penghasilan mereka untuk amal. Akan tetapi, tidak sasenpun zakatnya diberikan kepada gereja. Hal ini terungkap melalui rilis terbaru dari lembaga pajak yang menelusuri keuangan Cruz dari 2006–2010.

Baca Juga: Arab Saudi-Iran Rukun Lagi, Kini Sama Pro China, Tinggalkan Amerika?

Mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Negeri Adidaya tersebut memang bukan persoalan mudah. Ketika seseorang ingin mencapai posisi tertinggi, ia harus siap dengan risiko menjadi sorotan publik. Termasuk latar belakang dan kehidupan pribadinya.

Kini setelah memenangkan pemungutan suara di Iowa, beberapa masa lalu Cruz mulai digali. Salah satunya mengenai ketakwaannya dalam menjalankan ajaran agamanya. Saat berupaya membongkar kadar keagamaannya, publik justru menemukan ia adalah orang yang pelit jika bicara soal uang.

“Ini bukan isu baru, hanya saja kami tidak ingin mengedepankan soal kehidupan beragamanya. Fokus utama kampanye Ted adalah Obamacare, pajak dan strategi terbaik mengelola pemasukan pajak negara, serta utang nasional,” kata juru bicara kampanye Ted Cruz, James Bernsen.

Baca Juga: Pilih Calon Presiden Pro Amerika atau China, Ini Realitas Politik, Siapa Capres Berdaulat

Pada pemilu senator AS 2012, elektabilitas Ted juga rendah diakibatkan isu yang sama. Namun, ia menghalaunya dengan mengatakan, “Saya rasa kita tidak perlu terlalu membungkus diri kita dengan persoalan iman.”

Akan tetapi, kini sepertinya semua itu berbanding terbalik dengan pernyataannya di atas. Demi memenangkan kursi kepresidenan tahun ini, US News mengabarkan, ia sedang coba memperkuat dukungan dari partai-partai agamis. Terakhir, sebelum Pemilu Iowa berlangsung, ia mendatangi semua pendeta di 99 kabupaten yang terletak di kawasan tersebut. (tim)

Sumber: BBC/okezone.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO