Mahasiswa Unej Jember Demo Rektorat, Tuntut Transparansi Anggaran

Mahasiswa Unej Jember Demo Rektorat, Tuntut Transparansi Anggaran

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Jember () melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) dan gedung Rektorat , Kamis (4/2). Mereka menuntut adanya transparansi anggaran atribut program Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2016 ini.

Korlap Aksi, Ahmad Faisal Briliansyah, mengatakan, pihaknya menuntut agar ada kejelasan anggaran KKN yang diselenggarakan Januari 2016 lalu. Menurutnya, ada sekitar 1.599 mahasiswa yang ikut KKN gelombang Ke (4 Januari – 17 Februari), yang sampai sekarang belum mendapatkan hak.

Baca Juga: Bersama PDGI Jatim, RSGMP Unej Gelar Bakti Sosial

"kami tidak mendapatkan hak kita yaitu atribut KKN, seperti jaket, kaos dan topi,” jelas pemuda yang akrab disapa Brili ini.

Padahal, mahasiswa telah membayar sebesar Rp 150.000 untuk kegiatan tersebut. Setiap semester, mereka membayar Rp 18.750. Biasanya, atribut KKN diberikan oleh LPM kepada mahasiswa sebelum penerjunan ke lokasi KKN.

“Tapi sampai waktu KKN ini hampir habis, kami masih belum mendapatkan hak kami itu. Jelas, kami menduga ada praktek korupsi di sini,” ungkap mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) tersebut.

Baca Juga: Universitas Jember Kecam Pembongkaran Rumah Singgah Bung Karno di Padang

Dia menerangkan, mahasiswa yang mengikuti KKN tahun ini merupakan mahasiswa angkatan 2012 – 2013. Berdasarkan estimasinya, biaya KKN yang sudah terbayarkan mencapai Rp 150 juta sampai Rp 200 juta.

Pihaknya menuntut agar LPM, Pembantu Rektor (PR) II (Bidang Keuangan dan Asset) dan Rektor menandatangani kesepakatan transparansi anggaran. Namun, dari beberapa kolom tanda tangan yang disodorkan, hanya LPM yang bisa menandatangani.

Aksi mahasiswa yang diawali di gedung LPM ini ditemui langsung oleh Kepala LPM, Drs. Anwar. Msi. Keinginan mahasiswa dengan adanya penandatanganan kesepakatan transparansi itu terpenuhi. “Tetapi, perlu kami sampaikan, bahwa dengan anggaran Rp 150.000 yang dibayarkan mahasiswa, tidak bisa untuk pembuatan seluruh atribut. Itu hanya bisa untuk pembuatan Jaket dan Topi,” kata Anwar.

Baca Juga: Undang Tim dari Jerman, Universitas Jember Lanjutkan Akreditasi Internasional

Mengenai, atribut yang belum selesai, Anwar beralasan bahwa hal tersebut dikarenakan kendala konveksi. Pihak konveksi dari Malang masih belum bisa memenuhi pesanan dari LPM .

Sementara itu, ketika aksi beralih ke gedung rektorat , terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan Satpam. Mahasiswa memaksa masuk ke dalam gedung untuk memenuhi pihak yang bersangkutan. Namun dihalangi oleh pihak keamanan.

Harapan mahasiswa pun kandas, disebabkan ketidakhadiran pihak terkait yang diinformasikan sedang bepergian ke luar kota. (jbr1/yud)

Baca Juga: Tingkatkan Penerimaan Pelajar ke PTN, Humas Unej: Guru BK Harus Mampu Petakan Kemampuan Siswa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO