Pemerintah Indonesia sendiri mengatakan perlu mengevaluasi terhadap semua pesawat latih TNI AU menyusul jatuhnya dua pesawat serupa dalam dua bulan terakhir.
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan pemerintah perlu melakukan evaluasi terhadap alat utama sistem persenjataan (alutsista) pesawat latih TNI AU karena insiden kecelakaan itu terjadi 'dalam waktu relatif pendek di Yogyakarta dan Malang'.
"Maka perlu ada evaluasi terhadap pesawat-pesawat yang dipergunakan latihan oleh (TNI) Angkatan udara," Kata Pramono.
"Sebab, kalau dilihat penerbang (yang meninggal dunia dalam insiden pesawat jatuh) di Yogya maupun di Malang, adalah penerbang yang lulusan Akademi Angkatan Udara."
"Artinya adalah seseorang dengan kapasitas, kapabilitas, dan juga kemampuan yang mencukupi untuk menerbangkan pesawat," paparnya.
Pramono juga mengharapkan agar peristiwa seperti ini menjadi pembelajaran agar tidak lagi terulang.
"Perlu dilakukan perbaikan dalam proses latihan. Kalau dilihat secara awam, ada kemungkinan apakah itu technical error atau human error. Kami menduga ada sesuatu dalam pesawat tersebut," tambanya.
Di tempat terpisah, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, mengatakan pesawat yang jatuh di Malang dalam kondisi 'cukup baik'. "Itu belum terlalu lama usianya," kata Ryamizard. (det/mer/rol/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News