Tuntut Perbaikan UKT dan Tunjangan Tenaga Pendidik, Ribuan Mahasiswa UGM 'Kuasai' Rektorat

Tuntut Perbaikan UKT dan Tunjangan Tenaga Pendidik, Ribuan Mahasiswa UGM Ribuan mahasiswa menggelar demonstrasi di Rektorat Universitas Gajah Mada (UGM) pada Hari Pendidikan Nasional, di Kampus UGM, Yogyakarta, Senin (2/5).

YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Hari Pendidikan Nasional diwarnai aksi demonstrasi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ribuan mahasiswa dari berbagai fakultas, bersama dengan tenaga pendidik, menggelar aksi dengan tema Pesta Rakyat Gadjah Mada di Gedung Rektorat UGM, Senin (2/5).

Salah satu mahasiswa peserta aksi, Umar Abdul Aziz mengatakan, terdapat tiga tuntutan yang disuarakan pada aksi mereka, yakni perbaikan kebijakan uang kuliah tunggal (UKT), kebijakan relokasi salah satu kantin di UGM, dan pencairan tujangan kinerja tenaga pendidik.

Baca Juga: Gaji Kecil, Viral #JanganJadiDosen, Kenapa Gaji ASN Depkeu, Depdagri, Pajak, BUMN Besar?

"Sejak UKT diberlakukan tahun 2013 di UGM, banyak celah seperti nominal yang diberlakukan, apalagi ada rencana kenaikan, ini memberatkan mahasiswa,” kata Umar, Senin (2/5).

Sementara, mengenai tunjangan kinerja tenaga pendidik di UGM, dia menjelaskan, ada keterlambatan pencairan selama tiga semester, yang dilakukan oleh pihak rektorat. Persoalan ini, kata dia, dinilai akibat status Badan Hukum yang disandang UGM.

Dia juga menegaskan, bahwa aksi pada hari ini, bukan sekadar simulasi. Aksi pada Hari Pendidikan Nasional, ucapnya, sekaligus memperlihatkan masih buruknya tata kelola pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Bahlil, Surokim: Lebih Baik Percaya Kampus Ketimbang Politikus

"Semua masalah yang kami tuntut adalah karena masih buruknya tata kelola pendidikan di Indonesia dan salah satunya di UGM," kata Umar.

Terkait tunjangan kinerja, Rudi salah seorang pegawai di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM berharap, agar ada kesamaan tunjangan terhadap tenaga pendidik di negeri, baik yang berbadan hukum maupun tidak.

Di Solo, momentum hari pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi ajang bagi ratusan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar unjuk rasa di halaman Rektorat UNS, Kampus Kentingan, Jebres, Solo. Tujuan aksi ini untuk meminta agar Menristekdikti M Nasir untuk mundur dari jabatannya.

Baca Juga: Kolaborasi Internasional, Pascasarjana Unisma Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Malaysia

"Kalau memang tidak mampu selesaikan segala permasalahan di pendidikan tinggi, maka kami menuntut Menristekdikti M Natsir untuk mundur dari jabatannya saat ini," ujar Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian UNS, Wildan Wahyu Nugroho saat memberikan orasi.

Wildan menyampaikan, salah satu tuntutan mahasiswa adalah meminta agar pemerintah menjamin pendidikan bagi mahasiswa dengan tidak menaikkan biaya kuliah. "Tugas pemerintah adalah menjamin pendidikan seluruh rakyatnya, dan agar semua bisa mengenyam bangku kuliah," tegas Wildan.

Di Surabaya, selain Aliansi Mahasiswa Surabaya, Federasi Serikat Buruh Kerakyatan Jawa Timur juga ikut berorasi saat memeringati Hari Pendidikan Nasional di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (2/5). Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

Baca Juga: Ilmuwan Kita Malas, Ketika Capai Gelar Profesor

Federasi Serikat Buruh Kerakyatan Jatim melakukan long march dari patung karapan sapi Jl Basuki Rahmat, berjalan menuju Grahadi. Akibatnya, kemacetan lalu lintas pun tak terhindarkan.

Para buruh dan mahasiswa ini sengaja melakukan aksi pada jam kerja, dan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. (cnn/trb/yah/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO