SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perebutan kursi ketua umum Partai Golkar dipastikan berjalan sengit. Menjelang Munaslub Golkar, dua Calon ketua umum (Caketum) sudah melakukan dugaan curang agar dapat memimpin Golkar 1.
Ketua Steering Comitte (SC) Munaslub Golkar, Nurdin Halid mengatakan, pihaknya menerima laporan dari beberapa kader Golkar adanya kecurangan yang dilakukan Caketum untuk mempengaruhi ketua DPD tingkat 1 dan ketua DPD II dengan melakukan money politic.
Baca Juga: 3 Anggota Dewan Ditetapkan Sebagai Pimpinan DPRD Trenggalek
Mantan ketua umum PSSI tersebut merinci temuan-temuan Caketum yang berbuat curang. Pertama, SC menerima laporan adanya pertemuan dengan ketua DPD 1 dan DPD 2 di Hotel Ritz Carlton Jakarta.
"Calon yang melakukan money politics belum ditemukan. Kita akan kumpulkan bukti," ujar Nurdin, ketika jumpa pers, di Hotel Pullman Surabaya, Rabu (11/5).
Selain itu, SC juga menemukan pelanggaran yang dilakukan salah satu Caketum yang tertangkap tangan melakukan pertemuan tertutup di Grand Melia, Kuningan Jakarta. Sedangkan di Jatim, Nurdin mengaku menerima laporan dugaan kecurangan bertemu dengan sekretaris DPD di Malang.
Baca Juga: Wardah Nafisah Pimpin Doa Deklarasi Pasangan MUDAH
"Dari delapan Caketum, hanya dua Caketum yang melanggar. Tapi masih dugaan. Kita tidak bisa sebutkan namanya," kata dia.
Semua laporan ini akan disampaikan ke komite etik untuk mengumpulkan bukti-bukti kecurangan. Komite etik akan menggelar rapat Kamis (12/5) di Bali. Jika bukti sudah cukup akan diserahkan ke majelis etik untuk ditindak lanjuti.
"Kalau terbukti melakukan pelanggaran, majelis etik akan diskualifikasi Caketum tersebut,"tegas dia. (mdr/ns)
Baca Juga: Bambang-Bayu Daftar ke KPU Kota Blitar Diantar Kesenian Bantengan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News