Wali Kota Blitar Belum Beri Keputusan Terkait Izin Operasional Gereja YHS

Wali Kota Blitar Belum Beri Keputusan Terkait Izin Operasional Gereja YHS Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Rekomendasi Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Blitar, terkait penolakan izin operasional Gereja Yakin Hidup Sukses (YHS) di kelurahan Karangsari belum mendapat respon dari Pemkot Blitar.

Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar menyatakan masih akan mempelajari surat rekomendasi tersebut. Ia mengatakan jika perizinan operasional tergantung dari rekomendasi FKUB. Karena FKUB merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah. (BACA: FKUB Rekomendasikan Pemerintah Tolak Izin Aktivitas Gereja YHS)

"Sampai sekarang belum saya lihat rekomendasi dari FKUB. Nanti setelah suratnya masuk akan saya pelajari terlebih dahulu untuk mengambil langkah selanjutnya, karena kan semua harus sesuai aturan," terang Samanhudi, Rabu (20/7).

Samanhudi menjelaskan, jika pihaknya meminta masyarakat tenang dan tidak memandang permasalahan gereja YHS dari luar saja. Dengan arti dalam masalah gereja YHS tersebut, bukan pihak gerejanya yang salah. Namun, oknum yang mengaku cucu pendiri pondok pesantren Tebuireng Jombang dan menghina umat islam. Serta oknum yang mengunggah video tersebut ke media sosial.

"Ya yang salah tentu saja oknum tersebut, bukan gerejanya," imbuhnya. (BACA: -ruth-ewin-fkub-minta-wali-kota-blitar-segera-ambil-tindakan" style="background-color: initial;">Kasus Pendeta Ruth Ewin, FKUB Minta Wali Kota Blitar segera Ambil Tindakan)

Sebelumnya FKUB Kota Blitar memastikan jika pihaknya memberikan rekomendasi kepada Wali Kota Blitar untuk tidak mengeluarkan ijin operasional Gereja Yakin Hidup Sukses (YHS). Diungkapkan kepala FKUB kota Blitar Ahmad Bassit, rekomendasi kepada wali kota Blitar tersebut dituangkan dalam surat surat rekomendasi secara tertulis yang akan disampaikan kepada Wali Kota Blitar.

“Yang memiliki kewenangan untuk menerbitkan izin operasional serta menutup Gereja adalah Wali Kota. FKUB dan Kemenag hanya memiliki kewenangan memberikan rekomendasi kepada pembuat kebijakan. Rekomendasi ini akan menjadi persyaratan,” terang Ahmad Bassit, Ketua FKUB Kota Blitar.

Ia menjelaskan jika sebelumnya FKUB telah melakukan berbagai langkah sebelum memberikan rekomendasi kepada wali kota. Diantaranya pada minggu (17/7) lalu, FKUB telah melakukan verifikasi Gereja YHS yang nyatanya ditolak oleh warga Kelurahan Karangsari. FKUB pun juga telah melaukan rapat pleno untuk menentukan rekomendasi tersebut pada Selasa, (19/7).

“Hasil verifikasi, warga Kelurahan Karangsari menolak keras Gereja itu. Reaksi itu kami tampung untuk dijadikan dasar rekomendasi,” imbuhnya. (BACA: -ruth-ewin-fkub-datangi-gereja-yhs-warga-sekitar-tolak-keberadaan-gereja" style="background-color: initial;">Kasus Pendeta Ruth Ewin: FKUB Datangi Gereja YHS, Warga Sekitar Tolak Keberadaan Gereja)

Diberitakan sebelumnya, video You Tube Ruth Ewin dari Gereja YHS yang menyatakan diri sebagai cucu Pondok Pesantren Tebuireng membuat geger umat muslim di Indonesia juga membuat resah warga Kelurahan Karangsari Kota Blitar. Bahkan ia juga melecehkan Nabi Muhamamad dengan menyebut Nabi tidak tahu nasibnya sendiri bagaimana sehingga umat Islam juga tidak jelas nasibnya apakah bisa masuk surga atau tidak. (BACA: -ruth-ewin-ngaku-ngaku-cucu-kiai-tebuireng" style="background-color: initial;">Tanggapan Gereja soal Kebohongan Pendeta Ruth Ewin Ngaku-ngaku Cucu Kiai Tebuireng)

Keresahan itu ditunjukkan warga dengan membuat gerakan penolakan Gereja dengan mengumpulkan 500 tanda tangan agar gereja tersebut ditutup. Dengan adanya pernyataan itu diharapkan bisa menjadi dasar agar wali kota Blitar Samanhudi Anwar tidak memberi ijin operasional gereja tersebut. (BACA: -ewin-juga-ngaku-keturunan-kiai-jauhari-jember-kiai-sadid-jauhari-pidanakan-saja" style="background-color: initial;">Pendeta Ewin juga Ngaku Keturunan Kiai Jauhari Jember, Kiai Sadid Jauhari: Pidanakan Saja!)

"Ya yang jelas kami keberatan karena keberadaan mereka meresahkan warga, terutama setelah beredarnya video di youtube kemarin," tegas Sukarji tokoh masyarakat kelurahan Karangsari. (tri/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO