Hingga Rabu (24/8) dini hari, puluhan warga yang akan mengurus e-KTP dan KK (Kartu Keluarga) sudah terlihat tertidur pulas. Beberapa di antaranya masih belum tidur.
Di kantor kecamatan Ngoro sendiri melayani pembuatan E-KTP dan KK dari warga Kecamatan Wonosalam, Bareng, Mojowarno, Ngoro, dan Gudo. Sedikitnya ada 30 orang yang akan dilayani membuat KK dan 40 orang yang mengurus e-KTP.
"Saya sudah dua bulan mengurus e-KTP dan KK di Dispendukcapil tapi belum juga selesai. Sekarang disuruh buat di sini (kantor kecamatan Ngoro, red)," ujar Muzaini, warga Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno.
(BACA: Carut Marut Pelayanan Pembuatan e-KTP di Jombang, Warga Harus Cuti Kerja untuk Antre)
Warga asal Kabupaten Sumenep yang kini berdomisili di rumah istrinya, di Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno ini mengaku kecewa atas pelayan yang diterapkan Pemkab Jombang.
"Saya justru berharap, pelayan pembuatan e-KTP, KK, maupun akte setidaknya bisa dilakukan di masing-masing kantor kecamatan. Syukur-syukur kalo bisa di masing-masing desa," tukasnya.
Sebenarnya tidak hanya 70 orang yang mau mengurus KK dan e-KTP. Tapi, karena kuota hanya dibatasi 70 orang, akhirnya ratusan orang harus pulang ke rumahnya. "Untuk dapat kursi antrean itu kami rebutan. Jadi yang tidak dapat nomor antrean banyak yang pulang," tandasnya. (rom/rev)
BERITA TERKAIT:
- Aneh, Digelontor Dana Miliaran, Pelayanan Pengurusan e-KTP Dispendukcapil Tetap Buruk
- Layanan e-KTP Amburadul, Bupati Jombang Berdalih Alat Perekam Rusak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News