Jokowi Dianggap Tak Mampu dan Cekik Rakyat Kecil Lewat Tax Amnesty

Jokowi Dianggap Tak Mampu dan Cekik Rakyat Kecil Lewat Tax Amnesty Gambar adegan mancing antara pemerintah dan rakyat ini beredar luas di grup-grup WA dan medsos. Adegan ini menggambarkan pemerintah mau enaknya saja yakni mengambil ikan hasil pancing rakyat, sementara pemerintah sendiri tak berusaha mencing di laut.

“Ada tukang sate, dia akhirnya buka warung. Punya rumah, punya aset, tapi tidak pernah bayar PPh (pajak penghasilan). Kalau seperti itu, apakah tidak dikasih kesempatan?,” tuturnya.

Menurut dia, merupakan kesempatan bagi para wajib pajak yang selama ini masuk dalam kategori tidak patuh membayar pajak kepada negara. Apabila mengikuti , maka pajak yang selama terutang kepada negara tidak akan diungkap ke depannya. “Undang-undang ini memberikan kesempatan yang besar,” tuturnya.

Adapun target penerimaan negara dari yang dipasang oleh pemerintah sebesar Rp 165 triliun.

Ia juga minta agar rakyat kecil tak usah khawatir. "Masyarakat golongan bawah jangan khawatir," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (28/8/2016).

Dia mencontohkan, ada seorang seorang pembantu rumah tangga memiliki gaji Rp 2 juta per bulan, namun dia memiliki harta warisan berupa rumah atau tanah dari orang tuanya. Pembantu tersebut, kata Hestu, tidak perlu ikut karena dia masuk PTKP.

"Tapi dia bukan WP karena di bawah PTKP," jelas dia dikutip liputan6.com.

Terkait PTKP, pemerintah telah menaikkan batasan PTKP dari Rp 3 juta per bulan menjadi Rp 4,5 juta per bulan. Dengan begitu, mereka yang mendapatkan penghasilan di bawah Rp 4,5 juta per bulan akan bebas pajak.

Perihal pengampunan pajak pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 118/PMK.3/2016 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Pada pasal 1 ayat 2 PMK tersebut dijelaskan pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan dengan cara mengungkap harta dan membayar utang tebusan sebagaimana diatur dan UU Pengampunan Pajak.

Kemudian, pasal 1 ayat 3 dijelaskan wajib pajak adalah orang pribadi atau badan usaha yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Kemudian, terkait subjek dan objek pengampunan pajak dijelaskan pada pasal 2 ayat 1 di mana setiap wajib pajak berhak mendapatkan pengampunan pajak.

"Nggak ikut nggak apa-apa tapi ada kosekuensi. Kalau ikut clear," jelas Hestu.

Pada pasal 2 ayat 2 tertulis, wajib pajak yang berhak mendapatkan pengampunan pajak sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan wajib pajak yang mempunyai kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.

"Tax amnesty ini berlaku untuk wajib pajak, termasuk fasilitas dan konsekuensinya. Sehingga orang yang penghasilannya di bawah PTKP, karena dia bukan wajib pajak, jadi tidak perlu ikut nggak apa-apa," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO