H-2 Demo Ahok: Ribuan Massa Berkumpul di Istiqlal, Disorot Media Asing

H-2 Demo Ahok: Ribuan Massa Berkumpul di Istiqlal, Disorot Media Asing Ribuan massa sudah berkumpul di Masjid Istiqlal menjelang aksi unjukrasa pada 4 November besok. Tampak massa saat mengikuti salat mahrib berjamaah.

Dia mengatakan, pasukan berpeci dan sorban akan diarahkan mengawal demo di area Monas. "Disiapkan mengawal demo di Monas," tuturnya.

Sebelumnya, Wakapolri Komjen Syafruddin menegaskan Polri siap mengawal demonstrasi pada 4 November mendatang. Dalam aksi demo terkait kasus penistaan agama yang menyeret Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), polisi akan memakai peci dan sorban saat berada di tegah-tengah demonstran.

"(Polisi pakai sorban) Itu sebagian kecil untuk nanti bergabung di aksi demo yang damai. Ini judulnya aksi demo damai, itu sebagian kecil 30 orang," kata Syafruddin di Kompleks Istana Kepresidenan.

Wakapolri juga menegaskan bahwa Polri telah resmi meningkatkan status siaga satu bagi seluruh jajaran Polri se-Indonesia. Syafruddin mengatakan, peningkatan status itu untuk mengantisipasi gangguan keamanan di seluruh Indonesia.

"Sudah siaga satu per hari ini (Rabu, 2/11) untuk seluruh Indonesia," kata Komjen Syafruddin di sela-sela Apel Kesiapsiagaan Tahap Kampanye Dalam Rangka Pilkada Serentak 2017, di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, peningkatan status siaga satu karena melihat situasi keamanan tahapan Pilkada yang kini memasuki masa kampanye, sehingga diperlukan peningkatan status siaga dalam rangka mengantisipasi gangguan keamanan di seluruh wilayah Indonesia.

"Alasannya karena membaca situasi keamanan, saat ini tahapan Pilkada sudah masuk masa kampanye terbuka," ujar mantan Kepala Lemdikpol itu.

Sebelumnya, telah dikeluarkan perintah Siaga 1 bagi jajaran Brimob mulai Jumat (28/11). Pada Rabu, sebanyak empat ribu pasukan gabungan TNI, Polri dan Satpol PP menggelar apel kesiapsiagaan tahap kampanye dalam rangka Pilkada Serentak 2017, di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Rabu.

Empat ribu pasukan gabungan dalam apel tersebut hanya sebagian kecil dari 18 ribu pasukan yang akan dikerahkan untuk mengamankan rencana unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada 4 November 2016.

Dalam apel tersebut, dihadiri oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Sementara itu, menjelang 4 November, sejumlah media asing mulai menyorot rencana demo Ahok di Jakarta, yang disebut mengkhawatirkan. Rencana demo atas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, ini merebut perhatian baik media lokal di negara-negara tetangga sampai media internasional.

Seperti media Singapura, Channel News Asia, menyorot bagaimana persiapan Pemerintah Indonesia menjelang hari demo massal tersebut.

Channel News Asia mengutip perkataan Presiden Joko Widodo soal pengerahan aparat negara untuk mewaspadai demo itu.

Media Australia, SBS, menyebut bahwa lebih dari 180 ribu aparat kepolisian dan kemiliteran akan dikerahkan untuk demo 4 November mendatang.

SBS juga menjelaskan bagaimana kepolisian telah mempersiapkan diri dan menerima perintah khusus terkait unjuk rasa tersebut.

Disebutkan bahwa kepolisian telah diperintahkan untuk tidak membawa senjata api demi menghindari insiden penembakan di tengah kekacauan.

Star Online, media Malaysia, menyorot peringatan dari Jokowi untuk para pendemo agar berunjuk rasa secara damai dan menjauhkan diri dari kekerasan.

Hal ini berkaitan dengan demo yang dikatakan akan dipimpin oleh kelompok-kelompok muslim garis keras, yang rawan aksi anarkis.

The Guardian, kanal media berita internasional, bahkan menyebut demo itu "mengkhawatirkan", lantaran persiapan yang dilakukan membuat Jakarta dalam status siaga. (mer/cnn/reu/tic/lan)

Sumber: merdeka.com/cnnindonesia.com/reuters.com/detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO