Nama Sekdaprov Mulai Masuk Bursa Pilgub Jatim 2018, Pengamat: Peluangnya Kecil

Nama Sekdaprov Mulai Masuk Bursa Pilgub Jatim 2018, Pengamat: Peluangnya Kecil

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Memasuki tahun 2017, konstelasi politik di Jawa Timur mulai menghangat. Sejumlah tokoh pun mulai berani unjuk diri, baik terang-terang maupun di balik layar. Gemerlap Pilgub Jatim pun menarik para birokrat senior untuk maju sebagai calon kepala daerah. Sekalipun mereka tak pernah bicara secara gamblang, tapi sejumlah dukungan mengalir dari tokoh masyarakat, tokoh agama serta ormas.

Terbaru, nama Sekdaprov Jawa Timur, Akhmad Sukardi mulai disebut-sebut dalam bursa bakal kandidat kepala daerah tahun depan. Pegawai Negeri Sipil (PNS) nomor satu di Pemprov Jatim itu dianggap layak untuk menjadi kandidat Cawagub. Hal itu dilihat dari jam terbang yang tinggi sebagai birokrat dan rekam jejaknya yang tanpa cacat. Terlebih ia berasal dari Madura sehingga bisa melengkapi kandidat yang berasal dari non Madura.

“Beliau (Sukardi-red) sudah berkomunikasi dengan kalangan elit partai. Komunikasinya juga cukup intens,” terang fungsionaris partai tingkat provinsi yang mewanti-wanti namanya tidak ditulis, Selasa (4/4).

Sementara itu Agus Mahfud Fauzi, konsultan politik dari lembaga Bangun Indonesia, menjelaskan, jajaran di elit Pemprov Jatim memiliki peluang yang sama sebagai bakal calon di pertarungan Pilgub Jatim. Tapi, menurutnya, tidak semua elit di Pemprov Jatim benar-benar memiliki kekuatan hingga tingkat bawah. Karena bisa jadi mereka hanya dikenal di tingkat elit.

Mantan komisioner KPU Jatim ini menyontohkan, seperti sekdaprov Jatim Ahmad Sukardi. Saat ini sosoknya sebatas hanya dikenal di kalangan elit partai. Sedangkan untuk maju Pilgub Jatim tidak cukup hanya modal dikenal di kalangan elit. Ia harus punya jaringan di masyarakat dan dikenal grassroot.

“Bisa jadi maksud beliau (Sukardi-red) bukan sekedar mencalonkan diri. Tapi ia ingin menunjukkan kepada bakal calon kalau dirinya punya kekuatan yang sedang berjalan atau masih berjalan. Mengingat posisi strategisnya sebagai Sekdaprov Jatim,” urai Agus.

Dosen sosiologi-politik Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ini menegaskan, yang harus diketahui posisi Sukardi saat ini berbeda dengan Gubernur Jatim Soekarwo yang meniti kursi Gubernur dari posisi Sekdaprov.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO