Mengais Rezeki di Bulan Ramadhan dengan Menjadi Penjual Jasa Penukaran Uang

Mengais Rezeki di Bulan Ramadhan dengan Menjadi Penjual Jasa Penukaran Uang Salah satu warga saat menukarkan uang ke penjaja uang pecahan di pinggir jalan. foto: GUNAWAN/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Ramadhan penuh berkah. Ungkapan ini rasanya cocok untuk disematkan kepada para penjual jasa penukaran uang baru. Ya, mereka bisa meraup bejibun rezeki hanya saat bulan Ramadhan.

Pantaunan BANGSAONLINE.com di sepanjang jalan protokol di Tuban, Selasa (6/6), berjajar para penjual jasa penukaran uang tersebut. Sambil menata rapi uang pecahan baru di atas lapaknya, mereka menunggu warga yang hendak menukarkan uang. Adapun pecahan uang yang disediakan mulai dari Rp. 1.000, Rp. 2.000, Rp. 5.000, Rp. 10.000, dan Rp. 20.000.

Baca Juga: Ratusan Catin Nikah di Malam Songo, Kemenag Tuban Siapkan Puluhan Penghulu

Sunarko (29) salah satu penjual jasa penukaran uang asal Desa Slaharwotan, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan mengaku, sudah mulai menjajakan jasanya sejak Sabtu (3/6) lalu. Ia sengaja sudah mangkal jauh hari sebelum lebaran tiba, lantaran saingan antar penjual jasa masih tidak terlalu banyak.

"Kalau sudah dekat lebaran sudah banyak yang jual penukaran uang. Saya tiap hari mampu menjual sekitar 5 sampai 8 juta, dengan tarif setiap penukaran Rp. 100 ribu dikenakan biaya Rp. 10 ribu rupiah," katanya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (7/6).

"Sudah dua tahun ini jadi penjual jasa penukaran uang. Uangnya didapat dari teman di Surabaya," sambungnya.

Baca Juga: Beri Rasa Aman Pemudik, Puluhan Sopir Angkutan Lebaran di Tuban Jalani Tes Urine

Menurut pemuda yang kesehariannya bekerja serabutan tersebut, hasil dari penukaran menjajakan uang 'receh' tersebut cukup untuk persiapan menghadapi lebaran nanti.

"Ini merupakan kegiatan musiman, daripada nganggur lebih baik menjadi penjual jasa seperti ini untuk lebaran. Saat ini tiap hari sekitar 5 sampai 10 orang yang tukar uang. Biasanya mulai malam ke 21 itu meningkat. Harganya juga sudah beda, bisa Rp. 15 ribu sampai Rp. 25 ribu tiap penukaran Rp. 100 ribu," pungkasnya.

Sementara itu, Naha salah satu warga, mengaku lebih memilih menukar uang ke penjual jasa di jalanan lantaran malas mengantre di bank. "Lebih cepat di sini daripada di bank, meski harus keluar biaya. Nanti uangnya buat dibagikan pada keponakan di rumah saat lebaran," ujarnya. (gun/wan/rev)

Baca Juga: Dukung Pengembangan Pendidikan Agama, PRPP Tuban Selenggarakan Lomba Tartil Qur’an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO