“Walaupun peminat Hidroponik sebagian sudah ada, tapi saya memberi apresiasi bagi KSH Nganjuk melihat peluang positif pasar,” ujar Santuso.
Sementara Septa, salah satu petani hidroponik, mengatakan bahwa peminat sayuran hidroponik terus bertambah.
“Saya dan anggota KSH Nganjuk awalnya hanya mencoba membuka pameran, ternyata peminat sayuran banyak, bahkan ada yang memesan 1 sampai 2 kilo sayuran segar Hidroponik per harinya,” kata Septa yang menjual pakcoy dan selada ini.
"Saat ini yang dibutuhkan adalah kurangnya petani agar bisa memenuhi pasar," imbuhnya.
Dijelaskannya, saat ini dari seluruh komunitas baru ada 10 ribu titik (lobang) tanam. Total ada 50 anggota yang ada di tujuh Kecamatan, di mana tiap anggota baru memiliki paling sedikit 50 sampai 100 lubang .
“Saya sendiri baru memiliki 1500 lubang, dan kita masih kurang 2000 lubang lagi, sehingga mencapai 15.000 lubang untuk memenuhi kebutuhan pasar,” tandasnya. (bam/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News