​Dianggap Jatuhkan Gus Dur, Guru Besar Unair Tolak Penganugerahan Gelar Dr HC Cak Imin

​Dianggap Jatuhkan Gus Dur, Guru Besar Unair Tolak Penganugerahan Gelar Dr HC Cak Imin Drs Abdul Muhaimin Iskandar, MSi. Foto: Dokumentasi Jawa Pos

Namun Guru Besar Prof Dr Hotman Siahaan berbeda dengan Mustain Mashud. Menurut Bang Hotman – panggilan akrabnya, Mustain tidak boleh mengatakan bersedia menjadi promotor karena mendapat mandat dari Rektor untuk menggantikan Profesor Kacung Marijan yang saat itu sedang sakit. Mustain bisa menolak menjadi promotor jika memang dirasa Muhaimin Iskandar belum layak menyandang gelar itu.

“Kalau sudah mau menjadi promotor, dia harus tangggungjawab. Meyakinkan semua pihak bahwa Pak Muhaimin memang layak menyandang gelar Doktor HC. Atau sebaliknya, menyimpulkan yang dipromotori belum layak atau naskah akademiknya butuh perbaikan,” tegas Hotman Siahaan, Senin (2/10/2017).

Hotman menjelaskan, dirinya memang ikut hadir dalam FGD (Forum Group Discussion) yang digelar di FISIP yang dihadiri . Karena sifatnya FGD, maka dirinya memfokuskan pada memberi pendapat atas materi yang disajikan oleh .

“Saya tidak memberi nilai A, B, C, D atau E. Tetapi hanya mengkritisi materi yang dipresentasikan Pak dalam perspektif akademis. Saya sampaikan teorinya masih ada yang salah. Bagaimana saya bisa menilai kalau teorinya masih salah. Jadi saya tidak memberi penilaian, tetapi hanya mengkritisi dan memberi masukan,” tegas Hotman.

Hotman Siahaan menambahkan, proses pemberian gelar Dr HC yang diterima sangat berbeda dengan pemberian gelar untuk Gubernur Jatim Soekarwo.

“Pak Karwo untuk mendapatkan gelar Doktor HC melalui proses panjang. Basisnya pada pemikiran Jatimnomic yang telah dikembangkan Pakde dan telah dibukukan. Jadi para pakar menguji pemikiran atau teori tentang Jatimnomic yang telah dikembangkan dan dibukukan,” katanya.

Hotman tidak bersedia memberi komentar apakah Prof Mustain yang lebih mendalami sosiologi pemerintahan pantas menggantikan Prof Kacung Marijan yang disiplin ilmunya lebih cocok menjadi promotor Muhaimin yang mengambil materi tentang sosiologi politik.

“Soal itu, Pak Mustain yang lebih pas menjawab. Tetapi, sebagai guru besar yang independen, Pak Mustain boleh menolak menjadi promotor jika tidak yakin. Kalau sudah menerima, seorang promotor harus bertanggungjawab,” tegasnya.

Cak Imin sendiri enggan menanggapi pro-kontra itu. ”Saya no comment,” kata Cak Imin ketika di . (tim) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sejumlah Pemuda di Pasuruan Dukung Muhaimin Maju Calon Presiden 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO