Sebanyak 59 Persen JCH Kloter 1 dan 2 Berisiko Tinggi

Sebanyak 59 Persen JCH Kloter 1 dan 2 Berisiko Tinggi Kepala Dinkes Jatim, Kohar Hari Santoso.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur mencatat hampir separuh jemaah calon (JCH) kloter satu dan dua dari embarkasi Surabaya berisiko tinggi (Risti).

Menurut Kepala Dinkes Jatim, Kohar Hari Santoso, jumlah jemaah dengan risiko tinggi sebanyak 59 persen dengan usia secara umum di atas 60 tahun atau mempunyai riwayat penyakit.

Baca Juga: 9 Kantor Imigrasi di Jatim Permudah Pembuatan Paspor bagi Pekerja Migran Indonesia

“Memang kami periksa istitha'ah (mampu,red) ini dan bisa saya sampaikan kurang lebih 59,29 persen jemaah yang sudah masuk yakni kloter satu dan dua risiko tinggi karena usia dan penyakit, paling banyak itu darah tinggi dan diabet,” ungkap dia di sela pelepasan jemaah Embarkasi Surabaya Kelompok Terbang 01 (SUB 01) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Selasa (17/07).

Lebih lanjut, dia mengatakan, dari jemaah yang mengalami kerentanan itu satu orang dinyatakan tertunda keberangkatannya karena mengalami patah tulang kaki dan saat ini masih menjalani proses kesembuhan.

"Ada satu jemaah yang tidak bisa diberangkatkan karena patah tulang kaki, saat ini perawatan, jika sudah membaik akan diberangkatkan dengan kloter selanjutnya," jelasnya.

Baca Juga: Energi Sai untuk Perbaikan Spirit BLu Speed

Masalah kelayakan ber bagi calon jemaah menjadi sorotan. Berdasarkan evaluasi pelaksana 2017, banyak dari jemaah yang tidak istitha'ah atau tidak mampu dalam menunaikan ibadah .

Hal ini membawa kesulitan baru karena sebagian besar hanya bisa terbaring di Tanah Suci dan tidak menunaikan ibadah.

Kohar berharap agar kebijakan Kemenkes tentang kelayakan kesehatan dapat di dukung oleh semua pihak. Karena kebijakan tersebut sesuai dengan Syariat Islam. Menurutnya, masyarakat harusnya dibekali dalam manasik , tidak hanya rukun dan wajib . (mid/rev)

Baca Juga: Salat di Kamar Hotel Ikuti Imam di Masjidil Haram, Apakah Sah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO