Pengiriman Buku K13 di Kabupaten Malang Karut-marut, Diduga Akibat Pengondisian

Pengiriman Buku K13 di Kabupaten Malang Karut-marut, Diduga Akibat Pengondisian

“Hal itu saya lakukan karena saya yakin orang yang mengaku suruhan Dinas Pendidikan ini tidak punya buku K13. Ternyata benar. Seiring berjalannya waktu, pengiriman buku K13 molor, tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan dan kuotana,’’ kata Nanang di ruangannya, Jumat (11/1).

Karut-marut juga disebabkan ada pihak penyedia yang diduga serakah. Semua surat pemesanan dia ambil dari sekolah, padahal dia tidak punya buku. Kemudian surat pengadaan ini dilempar ke pihak lain. Akibatnya semua meleset dari perencanaan.

“Untuk itu pada semester ke II ini, saya selaku Korwil menyarankan, masalah pengadaan buku K13 ini diserahkan kepada masing-masing lembaga sekolah. Biar tidak terjadi seperti pada semester I,” sesal Nanang.

Di sisi lain, Nanang Kuswanto sendiri, hari ini (Sabtu 12/1) baru saja dipanggil Polres Malang. Nanang dipanggil terkait pengadaan pigura di sekolah yang dikuasai seseorang yang juga bernama Nanang. Dia diminta untuk menjelaskan kronologis pengadaan pigura.

Dijelaskan Nanang Kuswanto pada BANGSAONLINE.com, dalam pengadaan buku K13, dana sebesar 20 persen untuk memenuhi kebutuhan siswa. Jika lebih, dana bisa dialihkan untuk peningkatan pendidikan karakter siswa. Dalam hal ini, dana lebih tersebut dibelikan pigura untuk memasang foto-foto pahlawan.

“Oleh karenanya saya harus menjelaskan kepada aparat hukum di Polres Malang,” imbuh dia. (thu/tim/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO