Sejumlah Anak Sungai Meluap, Lima Kecamatan di Bojonegoro Tergenang Air Banjir

Sejumlah Anak Sungai Meluap, Lima Kecamatan di Bojonegoro Tergenang Air Banjir Genangan air yang terjadi di salah satu desa.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bojonegoro beberapa hari terakhir mengakibatkan sembilan desa di lima kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tergenang air. Banjir di lima kecamatan itu akibat luapan anak Sungai Bengawan Solo meliputi Kecamatan Sukosewu, Balen, Sumberejo, Kanor dan Kepohbaru.

Plt Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia menjelaskan, di Kecamatan Sukosewu luapan Sungai Ganggang menggenangi areal persawahan, halaman rumah warga, pekarangan dan fasilitas umum jalan, tepatnya di Desa Duyungan. Banjir juga terjadi Desa Jumput, Kecamatan Sukosewu yang datang mulai pukul 24.00 WIB mengakibatkan jalan desa sepanjang 100 meter terendam air dengan ketinggian 10- 60 centimeter.

"Pada pukul 05.00 WIB sudah mulai surut. Air juga menggenangi pekarangan rumah warga sekitar 15 kepala keluarga, serta areal persawahan," jelas dia.

Di Kecamatan Balen, Sungai Avour di Desa Ngadiluhur meluap dan menggenangi area persawahan yang ditanami padi berumur 30 hari. Di Kecamatan Kanor, Sungai Mekuris juga meluap dan menggenangi areal persawahan dan fasilitas umum. Di antaranya di Desa Simbatan, satu titik tanggul kali jebol dengan panjang empat meter yang berdampak pada areal persawahan di wilayah Desa Simbatan, Pesen dan Palembon.

"Tanaman padi seluas 20 hektar dengan usia 2 minggu terancam mati akibat terendam air banjir," kata dia.

Di Kecamatan Sumberejo, tanggul Sungai Mekuris juga jebol, tepatnya di Desa Bogangin terdapat tiga titik tanggul jebol. Dampaknya jalan poros desa sepanjang kurang lebih 100 meter terendam air dengan ketinggian bervariasai mulai 10 hingga 20 centimeter.

"Tanggul Sungai Mekuris jebol tiga titik dengan panjang kurang lebih lima meter yang berdampak tergenangnya arel persawahan seluas 50 hektare dengan usia padi antara satu hingga dua Minggu. Banjir juga mengakibatkan pekarangan dan rumah warga di RT 1, 2, 3 RW 1 Desa Simbatan Kecamatan Kanor tergenang," ungkapnya.

Di Kecamatan Kepohbaru banjir akibat meluapnya Sungai Kleco merendam persawahan, pekarangan dan fasilitas umum. Di Desa Bumirejo Jalan Poros Kecamatan sepanjang 1.5 kilometer terendam air banjir dengan ketinggian 20-40 sentimeter.

Di Desa Bumirejo pekarangan rumah warga di RT 1 RW 1 tergenang dengan ketinggian bervariasi mulai 20 - 50 sentimeter. Selain itu fasilitas umum yakni halaman belakang MI Dusun Kapal tergenang air dengan ketinggian kurang lebih 15 sentimeter.

"Sementara itu jalan lingkungan sepanjang 150 meter terendam air dengan ketinggian air 20-50 centimeter. Empat hektar lahan persawahan yang ditanami padi dengan usia antara dua Minggu sampai satu bulan terendam air banjir," jelasnya.

Nadif Ulfia memprediksi banjir luapan sejumlah anak Sungai Bengawan Solo itu akan kembali meluap seiring intensitas curah hujan tinggi akan terus mengguyur wilayah Bojonegoro.

Nadif mengimbau kepada masyarakat yang terdampak agar waspada dan berhati-hati. Sebab banjir di beberapa kecamatan tersebut masuk kategori banjir bandang yang datangnya secara tiba-tiba. (nur/ns)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO