PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) menggelar audiensi untuk menyampaikan aspirasi kepada Polres Pamekasan, Senin (17/06/19).
Audiensi itu terkait dengan adanya korban dalam demonstrasi di kantor Bawaslu pusat pada 22 Mei 2019 lalu yang diduga ada provokasi di dalamnya. Sehingga terjadi bentrok antara massa dengan aparat keamanan yang terjadi di Jakarta.
BACA JUGA:
- Pria di Pamekasan Perkosa Anak Tiri yang Masih SMP hingga Hamil 4 Bulan
- Sempat Dinyatakan Hilang, Ibu Rumah Tangga di Pamekasan Ditemukan Tewas di Dalam Sumur
- Kompensasi dan Ganti Rugi Tak Jelas, Nelayan Pamekasan Khawatirkan Survei Migas PT Anugerah
- Kiai se-Madura Deklarasi Khofifah-Emil, Ketum Muslimat itu Ngaku Ajak Puasa Kepala OPD Puasa 41 Hari
Dalam aksi kali ini, HMI yang menurunkan puluhan anggotanya untuk meminta pertanggungjawaban institusi Polri karena adanya delapan korban meninggal yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan yang bertindak represif terhadap massa aksi.
Korlap aksi Lutfi yang juga ketua HMI cabang Pamekasan meminta pihak Polri mempertanggungjawabkan dan mengusut kasus tersebut sampai tuntas.
"Kami tidak ada sangkut pautnya dengan partai, menuntut Institusi Polri bertanggung jawab dan mengusut tuntas kejadian pada tanggal 22 Mei 2019 di Jakarta. Apabila tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan melakukan aksi terbuka dan dengan massa yang lebih dari kapasitas ini," tegas Lutfi.
Ada beberapa hal yang menjadi tuntutan mereka: