Agama Harmonis, Pembakaran Kantor DPRD Papua Barat Faktor Ras-Politik

Agama Harmonis, Pembakaran Kantor DPRD Papua Barat Faktor Ras-Politik Seorang petugas polisi terkena lemparan batu para pengunjukrasa saat mengamankan pembakaran Kantor DPRD Papua Barat di Manokwari, Senin (19/9/2019). Foto ini diambil dari video yang beredar di grup-grup WhatsApp (WA) para tokoh di Papua Barat.

"Mereka juga membakar bendera merah putih. Mereka menganggap aparat tidak adil. Mereka merasa didiskriminatif oleh masyarakat Jawa," tegasnya lagi.

Ketika ditanya bagaimana dengan perilaku orang yang diduga merusak bendera merah putih di Surabaya, ia berujar, “Mereka tak bisa diukur dengan standar cara berpikir kita. Mereka punya argumentasi politik sendiri,” katanya.

Kiai Ahmadi berharap agar masyarakat di luar terutama di kota-kota besar di Jawa tidak terprovokasi. “Ketika ada persoalan hendaknya ditangani dengan cara persuasif untuk menjaga agar tidak berdampak terhadap warga pendatang di ,” harapnya.

“Suatu hal yang perlu diapresiasi, kerukunan umat beragama di sangat harmonis. Selama ini harmonisasi keagamaan aman dibanding dengan daerah lain. Hal ini pernah disampaikan oleh para peneliti dari Litbang Kemenag Pusat maupun Litbang wilayah Makassar,” katanya. 

Yang pasti, akibat unjuk rasa ini banyak yang jadi korban, termasuk aparat keamanan yang sedang bertugas saat pembakaran kantor DPRD Barat itu. Dari video-video amatir yang beredar di grup-grup WhatsApp (WA) para tokoh di , BANGSAONLINE.com mendapatkan seorang aparat polisi luka kepalanya. Bahkan kepalanya terus berdarah sehingga ia minta dipanggilkan mobil ambulans.

Muka polisi itu tampak penuh aliran darah yang mengucur dari kepalanya yang terluka akibat lemparan batu para pengunjuk rasa. (tim)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kembali Berduka! Ratusan Rumah di Papua Terbakar!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO