Menurut Khofifah, pesan yang ingin dibangun melalui upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ini tak lain adalah penguatan persatuan dan persaudaraan. Terutama bagi pemuda yang merupakan tonggak utama bagi bangsa Indonesia ke depan.
"Pemuda merupakan ujung tombak bagi bangsa dan negara ini. Mereka yang menjadi petugas upacara hari ini nanti 25 tahun lagi adalah para pemimpin bangsa. Maka lewat kegiatan semacam ini adalah cara yang cukup efektif untuk memupuk persatuan dan kestuan," kata gubernur perempuan pertama Provinsi Jawa Timur ini.
Menurutnya anak-anak muda harus menjadi generasi yang berkepribadian kuat dan memiliki prinsip yang kokoh karena mereka pemegang kendali bangsa ini.
"Saya ingin dan meminta seluruh pihak ikut ambil andil mengawal ini," paparnya.
Termasuk salamnya pada Pascha Mosard A Wanaha pemuda asal Jayapura tersebut. Sebagaimana beberapa waktu yang lalu terdapat kesalahpahaman antara Jawa Timur dengan Papua, ia ingin agar hal tersebut tidak lagi menjadi pemicu polemik.
"Jawa Timur adalah rumah bersama, rumah kita semua warga bangsa. Siapapun yang bersekolah di Jawa Timur mendapatkan porsi yang sama untuk mengembangkan potensinya dan berprestasi," kata Gubernur Khofifah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News