KKN di Desa Pateken, Mahasiswa Unnes Beri Pelatihan Ibu-ibu PKK

KKN di Desa Pateken, Mahasiswa Unnes Beri Pelatihan Ibu-ibu PKK Ibu-ibu PKK Desa Pateken foto bersama para mahasiswi Unnes usai pelatihan Keretaku dan Ibundaku. foto: Istimewa/Ika Arumdani Maylia

TEMANGGUNG, BANGSAONLINE.com - Universitas Negeri (Unnes) kembali menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lokasi Tahap 2B, salah satunya di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Di Temanggung, KKN diadakan di Desa Pateken, Kecamatan Wonoboyo.

Ada berbagai program yang dilaksanakan mahasiswa selama KKN, di antaranya pelatihan Kerajinan dan Ibundaku (Keretaku) kepada ibu-ibu PKK setempat. Kegiatan tersebut bertempat di Aula Balai Desa Pateken, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung, Senin (11/11) lalu.

”Melalui kegiatan ini, diharapkan warga mampu memanfaatkan sumber daya alam kopi serta inovasi makanan tradisional khas Desa Pateken agar tetap eksis di zaman modern ini,” ujar Ika Arumdani Maylia sebagai penanggung jawab pelatihan.

Kegiatan yang dimulai dari jam 10.00 WIB ini, diawali dengan sosialisasi marketing yang dibawakan oleh Widya Noer Laila. Widya memaparkan, tujuan dari diadakannya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kreativitas warga Desa Pateken, terutama ibu-ibu. Selain itu juga menambah nilai jual dari pembuatan inovasi ento goreng dan mengembangkan inovasi olahan kopi.

Widya juga memaparkan pentingnya teknik marketing untuk kesuksesan pemasaran sebuah produk. Sebab, kata Widya, banyak produk yang memiliki kualitas yang baik serta harga yang bersaing, namun kurang laku karena ternyata produk tersebut gagal di pasaran.

Untuk itu, Widya memberikan teknik marketing yang baik supaya produk yang dijual bisa dikenal oleh banyak orang, dan tentunya dapat bersaing di pasaran.

“Semoga dengan adanya sosialisasi marketing ini ibu-ibu warga Desa Pateken dapat menambah nilai jual produknya. Selain itu, dapat meningkatkan perekonomian warga, serta menjadikan peluang kegiatan bagi ibu-ibu yang tidak memiliki pekerjaan,” ucap Widya yang juga salah satu penanggung jawab pelatihan.

Setelah pemberian teknik-teknik marketing, giliran Ika Arumdani Maylia mendemokan tahap pembuatan cake kopi. Demo pembuatan cake kopi tersebut disambut antusias para peserta. Sering kali mereka menanyakan teknik yang belum mereka pahami.

Sebab, selama ini kopi sebagai komoditi yang tumbuh subur di lingkungan mereka hanya dijual dalam bentuk bijian. Dengan adanya sosialisasi ini, mereka menyadari bahwa kopi ternyata memiliki banyak potensi hasil olahannya, sehingga bisa bisa menambah nilai ekonomis.

“Terima kasih kepada mbak-mbak KKN Unnes yang telah mengadakan pelatihan ini. Alhamdulillah acaranya gratis, saya mendapat ilmu banyak di sini. Saya baru kepikiran kalau ento bisa dikasih varian coklat, unik, bisa menarik pembeli,” Tutur Sri salah satu peserta pelatihan.

Dalam kesempatan ini, Warga Desa Pateken juga memperoleh pelatihan pembuatan bross dari pita Jepang. Pelatihan-pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas warga, dan menggugah sumber daya manusia Desa Pateken untuk mau berwirausaha. (*/red)

Sumber: KKN Unnes

Lihat juga video 'Jambret Handphone Anak-Anak di Kampung Semarang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO