Respons Keluhan Pengunjung, Komisi B Sidak Alun-alun Batu

Respons Keluhan Pengunjung, Komisi B Sidak Alun-alun Batu Ketua Komisi B DPRD Kota Batu Hari Danah W, saat memberikan arahan kepada pemilik dokar di alun-alun Batu, Kamis (9/1).

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Merespons keluhan pengunjung terkait penataan parkir dan masalah kebersihan Alun-Alun Kota Batu, Komisi B melakukan sidak di Alun-Alun Kota Batu, Kamis (9/1).

Dalam kunjungannya itu, Komisi B didampingi Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Eko Suhartono, Kasi Pengerahan dan Pengendalian Linmas Pol PP, dan instansi terkait lainnya.

"Kami sidak di tempat ini dengan maksud ingin melihat sejauh mana penataan alun-alun ini, mulai dari parkirnya, kebersihannya, maupun penataan pedagangnya. Sebab, jangan sampai muncul keluhan dari para pengunjung," ujar Ketua Komisi B Hari Danah W. kepada BANGSAONLINE. com.

Ia mengaku sudah mendapat keluhan dari pengunjung terkait bau kotoran kuda di pojok sebelah Barat alun-alun. Kebetulan tiap hari di lokasi itu dibuat parkir dokar wisata. "Kami sudah menyarankan agar parkir dokar itu dipindahkan ke lokasi lain agar kotoran kudanya tidak mengganggu kenyamanan pengunjung," jelas Hari.

Sementara itu, Eko Suhartono mengatakan, untuk mengatasi persoalan di alun-alun Kota Batu harus ditangani secara komprehensif oleh dinas terkait. Sebab, jika hanya ditangani satu dinas saja tidak mungkin.

"Saya di bagian masalah PKL-nya, untuk penertiban perlu keterlibatan Pol PP, untuk kebersihan perlu Dinas LH, dan untuk parkir perlu keterlibatan Dishub. Jadi semua dinas harus terlibat untuk memecahkan persoalan di seputaran alun-alun ini," ujarnya.

Sedangkan Aji SP, Kasi Pengerahan dan Pengendalian Linmas Pol PP mengatakan pihaknya akan melibatkan satuan Linmas Kelurahan Sisir yang berjumlah sekitar 40 orang untuk penertiban area Alun-alun, termasuk menjaga kemungkinan munculnya lagi dokar yang parkir.

Aji juga menyarankan agar dinas terkait bisa melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar alun-alun. Termasuk merelokasi parkir ke tempat yang lebih layak.

"Menurut saya, perlu ada penataan parkir. Kawasan alun-alun harus bebas dari parkir kendaraan roda dua maupun roda empat. Alun-alun harus dikembalikan sebagai tempat keluarga bisa bersenang-senang," terangnya.

Lantas ia mengusulkan kepada Bappeda agar ada shelter parkir untuk area Barat, yakni di lahan bekas PT Wastra Indah dan bagian Timur di Junrejo. Sedangkan di tengah kota, parkir bisa diletakkan di bawah dan belakang Plaza Batu.

"Saya ingin konsepnya seperti di Malioboro. Jadi, dari tempat parkir, wisatawan berjalan kaki sambil menikmati tempat belanja di kanan kiri jalan," katanya. (asa/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO