Drainase Buruk dan Terkesan Ala Kadarnya, Komisi C Ancam Tolak Penyerahan Pasar Sayur Batu

Drainase Buruk dan Terkesan Ala Kadarnya, Komisi C Ancam Tolak Penyerahan Pasar Sayur Batu Anggota Komisi C DPRD Kota Batu didampingi instansi terkait saat mengecek saluran drainase dan akses jalan masuk pasar, Senin (20/1).

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Komisi C DPRD Kota Batu mengancam tidak akan menerima penyerahan pembangunan pasar sayur tahap II di Jalan Dewi Sartika Kota Batu manakala beberapa temuan Komisi C belum ditanggapi pihak kontraktor.

Kendati progres pembangunan pasar sudah mencapai 95,4 persen, namun usai dilakukan sidak kedua kalinya oleh Komisi C, para wakil rakyat ini sepakat untuk menolak hasil pembangunan dan penyerahan Pasar Sayur tahap II.

Penolakan penyerahan bangunan pasar sayur tahap 2 dari pihak kontraktor ke Pemkot Batu tersebut karena beberapa alasan. Utamanya, karena saluran atau sistem drainase yang tak sempurna. Sehingga, ditakutkan terjadi banjir dan bau tak sedap akibat air tak mengalir sempurna ke tempat pembuangan.

"Kami akan menolak penyerahan Pasar Sayur tahap II ke Pemda jika kontraktor tidak melakukan pembenahan seperti yang kami minta," ujar Khamim Tohari, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu di sela sidak ke lokasi proyek, Senin (20/1).

Ia juga mengatakan akan meminta Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) agar tidak menerima begitu saja penyerahan Pasar Sayur pada tanggal 28 Januari nanti. Karena masih banyak yang perlu diperbaiki, salah satunya adalah saluran drainase.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C Didik Machmud mengakui saluran drainase memang tak berfungsi sempurna. Itu setelah pihaknya meminta mobil dua tangki atau sekitar 10 kubik air dari Perumdam Among Tirto untuk mengaliri drainase.

Saat dialiri air, memang nampak dari pantuan di lapangan bahwa saluran drainase tak berfungsi sempurna. "Ini yang jadi masalah. Kami khawatir ini akan membuat banjir saat musim hujan atau saat musim kemarau menyebabkan bau tak sedap, karena air tidak terbuang sempurna," ungkapnya.

Selain saluran drainase, wakil rakyat ini juga mempermasalahkan akses jalan masuk bagi kendaraan. Karena menurut mereka, akses jalan masuk tidak rata. Sehingga dikhawatirkan ambles atau tergenang air saat hujan dan membuat kondisi pasar kumuh.

Kemudian masalah selanjutnya adalah penutup atap bagian samping yang jaraknya terlalu mepet dengan bangunan. Sehingga saat hujan, air akan masuk ke pasar sayur.

Terakhir, cetakan tutup drainase atau tutup bak kontrol drainase yang kualitasnya buruk. Itu terbukti saat tutup tersebut diangkat untuk melihat saluran drainse, langsung pecah.

"Karena itu kami minta agar kontraktor merampungkan masalah yang ada sebelum diserahkan ke Pemda. Kami akan cek kembali ke Pasar Suyur sebelun diserahkan ke Pemda," janjinya. (asa/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO