Puluhan Wartawan Sidoarjo di-Rapid Test, Semua Nonreaktif Covid-19

Puluhan Wartawan Sidoarjo di-Rapid Test, Semua Nonreaktif Covid-19 Puluhan wartawan saat melakukan rapid test di Gedung Serbaguna Delta Graha, Kabupaten Sidoarjo.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Puluhan wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Sidoarjo menjalani rapid test di Gedung Serbaguna Delta Graha, Komplek Kantor Pemerintahan Kabupaten Sidoarjo, Rabu, (6/5/2020). Hasilnya, semua nonreaktif rapid test .

Robby, seseorang yang berprofesi sebagai kontributor media televisi ini sudah dua kali menjalani rapid test. Namun, ia mengaku masih deg-degan ketika menjalani rapid test. Pasalnya, dalam profesinya ia kerap bertemu banyak narasumber. Sebab, dalam kondisi merebaknya pandemi virus corona, jurnalis harus tetap menyajikan berita dan harus mencari informasi dari banyak sumber di lapangan.

Baca Juga: KPU Sidoarjo Ajak Media Beri Edukasi dan Dorong Partisipasi dalam Pilkada Serentak

"Ini rapid test yang ketiga. Alhamdulillah, semua hasilnya nonreaktif rapid test ," jelasnya usai menjalani rapid test di ruang lantai tiga Gedung Serbaguna Delta Graha.

Sebelumnya, dia sudah melakoni rapid test pertama yang diagendakan oleh perusahaannya sekitar akhir bulan Maret. Tes kedua, ia lakukan di tempat tinggalnya yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya melalui Puskesmas setempat. "Kadang kami liputan hingga dini hari. Sehingga kurang istirahat, ini bisa menjadikan daya tahan tubuh menurun," bebernya.

Kendati hasil tesnya nonreaktif, dirinya tetap khawatir jika positif terinfeksi virus mematikan ini. Menurutnya, profesi jurnalis saat ini sangat rentan terpapar virus corona. "Bakal dikarantina 14 hari. Selama proses itu, kebutuhan keluarga juga harus dicukupi, tidak hanya kebutuhan material, namun juga batin. Pasti kangen anak-istri. Semoga tidak," tambahnya.

Baca Juga: Gedung Balai Wartawan Sidoarjo Dirusak Orang tak Dikenal, Kaca Jendela Dilempar Batu

Selama ini, yang menjadi ganjalan di pikirannya adalah adanya Orang Tanpa Gejala (OTG). Bagaimana tidak, jurnalis selama ini banyak yang tidak dicukupi Alat Pelindung Diri (APD) standar kesehatan.

"Ya, mengandalkan masker, hand sanitizer, dan cairan disinfektan saja. Tapi ini kan bukan standar penggunaan APD yang dianjurkan. Protokol kesehatan kami lakukan sangat ketat," imbuhnya.

Ia berharap semakain banyak kepedulian pihak terkait. Tidak hanya kepada jurnalis, tetapi utamanya bagi warga terdampak lainnya yang juga harus diperhatikan secara khusus. Terlebih virus corona di Sidoarjo, terus berkembang. "Semoga pandemi virus corona khususnya di Sidoarjo dan umumnya di dunia cepat selesai. Aamiin," harapnya.

Baca Juga: Gelar Tadarus Jurnalistik, Forwas Bahas Pilkada 2024

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sidoarjo, dr. Muhammad Atho'illah mengungkapkan bahwa di tengah pandemi , keselamatan para jurnalis yang bertugas di lapangan harus diperhatikan. "Semoga hasil ini terus membuat para jurnalis tetap waspada. Protokol kesehatan terus dijaga," pesannya.

"Sebanyak 31 rekan jurnalis yang sehari-hari bertugas memberikan informasi di wilayah Kabupaten Sidoarjo, melakukan rapid test . Hasilnya, semua nonreaktif. Semua rekan jurnalis dapat melakukan pencegahan dini. Bisa ikut rapid test secara mandiri, atau yang lainnya," pungkasnya. (cat/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO