SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menemui perwakilan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) cabang Surabaya dan perwakilan Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia) Jawa Timur di dapur umum, Balai Kota Surabaya, Senin (11/5).
Risma mengakui, bahwa berdasarkan data dan hitungannya, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit Surabaya sebanyak 50 persen adalah warga luar Surabaya. Bahkan, terdeteksi di Rumah Sakit Soewandhie dan Rumah Sakit BDH pasien Covid-19 dari luar Surabaya datang langsung ke UGD.
BACA JUGA:
- Pengamen di Jalan Airlangga Diringkus Polsek Gubeng, Ternyata Buron Komplotan Begal
- Hindari Pemotor, Feeder Wira Wiri Suroboyo Nyemplung Sungai di Gunung Anyar
- Info BMKG Kamis 19 September: Hari ini Jatim dan Surabaya Cerah, Perairan Berawan
- Simpan 17 Butir Pil Koplo, 2 Pemuda Diamankan Tim Turjawali Polrestabes Surabaya
“Kalau dia OTG lalu ke mana-mana di Surabaya, misalnya ke warung makan dan tempat lain, tentu ini yang membuat berat kepada kami di Surabaya. Belum lagi kalau dia bawa keluarga, sedangkan di salah satu keluarganya sudah ada yang positif sehingga ini berat ke kami. Itu yang kami sampaikan ke Persi dan IDI,” kata Risma didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita dan jajaran kepala dinas lainnya.
Oleh karena itu, ia berharap semuanya harus mengikuti protokol dan aturannya, sehingga tidak semua orang harus dirujuk ke Surabaya dan diterima oleh rumah sakit di Surabaya.
“Kalau sedang-sedang saja dan masih bisa diatasi di daerah, kenapa harus dirujuk ke rumah sakit di Surabaya? Itu yang berat bagi kami dan sudah kami sampaikan ke Persi dan IDI. Semoga segera ada solusi,” pungkasnya.
Ketua IDI Cabang Surabaya dr. Brahmana Askandar mengapresiasi setinggi-tingginya berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Wali Kota Risma beserta jajaran Pemkot Surabaya. Sebab, tracing yang dilakukan pemkot sudah sangat baik, sehingga dapat mendeteksi sejak dini pasien Covid-19.
“Cuma masalahnya rumah sakit Surabaya adalah rujukan dari seluruh Jawa Timur. Bahkan, sebelum Covid-19 pun, Surabaya selalu menjadi rujukan,” kata dr. Brahmana seusai bertemu Wali Kota Risma.
Klik Berita Selanjutnya