PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) di Kabupaten Probolinggo terus menyisakan masalah. Meski sudah ada regulasi yang mengatur para penerima, nyatanya di tiap desa masih tidak tepat sasaran.
Seperti yang terjadi di Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, sejumlah warga memprotes penyaluran BLT-DD yang dianggap tidak tepat sasaran.
BACA JUGA:
- Terjerat Kasus Korupsi Dana Desa Rp721 Juta, Eks Kades Sidodadi Paiton Ditahan Kejari Probolinggo
- 3 Bulan Terakhir, Polres Probolinggo Kota Rilis Puluhan Tersangka Kriminal
- Diduga Ilegal, Bongkar Muat di Pelabuhan Kota Probolinggo Jadi Perhatian
- Bawa Sabu-Sabu, Residivis asal Probolinggo Kembali Ditangkap Polisi
Warga melakukan aksi dengan meluruk kantor Desa Sukokerto, karena ditengarai para penerima BLT-DD adalah para saudara perangkat desa yang dinilai warga adalah orang mampu.
Warga juga memprotes jika selama melakukan pendataan, pihak desa telah banyak menyalahi aturan karena tidak melibatkan relawan independen desa. Sehingga berdampak para penerima tidak tepat sasaran.
Sofiya, warga setempat mengaku dirinya justru tak menerima bantuan apapun dari Bansos Covid-19 yang telah dikeluarkan pemerintah.
“Tujuannya kami ke sini ingin mempertanyakan BLT-DD yang penyalurannya tidak tepat sasaran. Saya juga tidak tersentuh bantuan apapun, meskipun suami saya sakit paru-paru sejak enam bulanan ini,” ujar Sofiya.
Klik Berita Selanjutnya