Minta Perhatikan Kearifan Lokal, Pesantren Tebuireng Keluarkan Maklumat soal Covid-19

Minta Perhatikan Kearifan Lokal, Pesantren Tebuireng Keluarkan Maklumat soal Covid-19 Pengasuh Pesantren Tebuireng, K.H. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin)­.

Jika dimungkinkan, keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal pasien dapat diberikan kesempatan untuk melepaskan keberangkatan jenazah ke tempat pemakaman dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dan dilaksanakan dalam tempo yang sewajarnya.

"Ada yang mengusulkan, jenazah tetap di dalam ambulans, tanpa harus diturunkan saat disalati dan prosesi pemberangkatan jenazah. Wacana seperti itu perlu dikaji oleh gugus tugas dan pihak terkait," harapnya.

Diberikannya kesempatan kepada keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggal pasien untuk melepaskan keberangkatan jenazah ke tempat pemakaman diharapkan dapat menghapus stigma negatif kepada pasien dan menjadi proses edukasi di masyarakat bahwa Covid 19 bukanlah aib.

"Langkah ini diharapkan bisa jadi jalan tengah, daripada terjadi benturan antara keluarga dan petugas kesehatan, seperti kasus yang marak belakangan," tandasnya.

"Tapi hal ini tentu harus disesuaikan dengan kondisinya. Kalau pasien meninggal di Surabaya, sementara keluarganya berada di kota yang jaraknya cukup jauh, tentu berbeda pertimbangannya," tandas putra ahli falak ternama, KH Mahfudz Anwar ini.

Pada poin kelima, Pesantren Tebuireng berharap kepada para tokoh masyarakat agar berperan aktif dalam upaya mengedukasi dan menenangkan masyarakat dalam menghadapi situasi pandemi ini. Sedangkan pada poin keenam, Pesantren Tebuireng mengharapkan semua pihak yang terkait dengan penanganan untuk mengedepankan sikap jujur, amanah, dan pertanggungjawaban moral yang setinggi-tingginya.

Pada poin ketujuh, Pesantren Tebuireng juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para petugas medis yang telah menjadi garda terdepan dalam penanganan dan mendoakan semoga almarhum/almarhumah memperoleh status sebagai syâhid âkhirah di sisi Allâh Subhâhanû wa Ta’âla serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.

“Maklumat ini disampaikan sebagai ikhtiar Pesantren Tebuireng untuk mewujudkan kemasalahatan bersama dan dalam upaya menjaga kondusivitas kondisi di tengah-tengah masyarakat. Termasuk meminimalkan kesenjangan persepsi dan komunikasi antara sebagian masyarakat dan petugas kesehatan,” pungkas Gus Kikin. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO