PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Ekonomi para pelaku wisata Gunung Bromo, khususnya warga Suku Tengger, semakin terpuruk pasca wisata alam itu ditutup akibat pandemik Covid-19. Mereka pun meminta wisata Gunung Bromo segera dibuka.
"Saya minta kepada Pemerintah, agar wisata Gunung Bromo Desa Wonikitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Probolinggo segera dibuka," kata Suroto, salah satu sopir jip Wisata Bromo.
Baca Juga: Pesan Andriyanto saat Tak Lagi Jabat Pj Bupati Pasuruan
Menurutnya, para sopir jip wisata Gunung Bromo tak bisa lagi mengangkut wisatawan lokal maupun mancanegara sejak wisata ditutup. Sebab, kendaraan mereka praktis tak lagi beroperasi selama pandemi Covid-19. Mereka di Gunung Bromo.
Tidak hanya Suroto, warga Suku Tengger lainnya juga meminta pemerintah membuka tempat wisata Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru (TNBTS).
Pasalnya, sejak 4 bulan terakhir lokasi wisata tersebut ditutup oleh pemerintah, pelaku wisata kehilangan pendapatan. Untuk belanja kebutuhan sehari-hari saja, mereka mengaku mengalami kesulitan.
Baca Juga: Pemkab Pasuruan Kibarkan Bendera Merah Putih Tak Layak saat HUT ke-79 RI, Kok Bisa?
Mereka pun harus bekerja di bidang pertanian yang penghasilannya lebih kecil jika dibandingkan dengan jasa wisata, demi bisa bertahan hidup.
Dukungan agar wisata Gunung Bromo segera dibuka juga disampaikan oleh tokoh masyarakat setempat, Trisno Sudigdho. Ia meminta supaya bupati membuka tempat wisata yang sudah mendunia ini, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Sekadar diketahui, kawasan wisata Gunung Bromo ditutup oleh pemerintah sejak 19 Maret lalu, akibat pandemik Covid-19. Saat itu penutupan bertepatan dengan acara ritual Cara Wulan ke Pitu. (par/ian)
Baca Juga: Rangkaian Upacara 17 Agustus di Pasuruan Lebih Meriah Dibanding Tahun Sebelumnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News