Santri PP Darussalam Kelaparan Karena Logistik Terlambat, Begini Tanggapan Bupati Banyuwangi

Santri PP Darussalam Kelaparan Karena Logistik Terlambat, Begini Tanggapan Bupati Banyuwangi Para santri memasang pamflet sebagai tanda protes. (foto: ist).

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Viral di jejaring media sosial, foto dan video yang diduga terkait kondisi dari para santri Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi yang dikarantina setelah dinyatakan sebagai klaster Covid-19.

Dari foto dan video yang diterima BANGSAONLINE.com, banyak keluh kesah yang mereka sampaikan dalam video dan foto tersebut. Mereka menuliskan ”Kami Semua Kelaparan, Lockdown, Pulangkan Kami”.

Tak hanya itu, dalam video yang berdurasi 13 detik itu, mereka menyebutkan makan siang tiba sampai pukul 18.30 WIB. “Alhamdulillah, nasi bungkus untuk makan siang datang jam 18.30 WIB pas,” kata orang yang ada dalam video tersebut.

Sementara itu, Gus Munib Syafa’at, Pengasuh Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi membenarkan adanya keterlambatan kebutuhan makanan untuk para santri pada Minggu, (30/8/2020) kemarin. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena adanya peralihan penanganan logistik oleh Tim Gabungan Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

"Wajarlah, hari pertama. Karena setelah kita rapatkan dan langsung direalisasikan peralihan penanganan logistiknya. Apalagi kemarin hari Minggu, sehingga petugas ataupun relawan yang standby sedikit dan kekurangan tenaga untuk menyiapkan 6.000 kotak nasi untuk para santri," ujar Gus Munib saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com melalui telepon seluler, Senin (31/8/2020).

Akan tetapi, tambah Gus Munib, untuk hari ini (Senin, 31/8/2020) sudah berjalan lancar. Bahkan, kelebihan makanan. Untuk itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bergotong royong menangani pandemi Covid-19 yang menimpa Ponpes Darussalam Blokagung.

"Insya Allah kami optimis. Sepuluh hari ke depan, sesuai prediksi dokter, kemungkinan kita bebas Covid-19. Karena melihat imunitas para santri yang masih muda dan tidak ada yang bergejala berat. Semuanya OTG (Orang Tanpa Gejala)," ucap Gus Munib dengan suara yang berat lantaran terharu akan kepedulian semua pihak terkait ujian yang menimpa ponpes yang diasuhnya.

Sebelumnya, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam kunjungannya ke Dapur Umum Blokagung, Minggu (30/8/2020) kemarin, menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan kebutuhan makanan untuk para santri dikarenakan SOP dari Kementerian Kesehatan.

“Mohon maaf hari ini (Minggu, 30/8/2020) sempat telat pengiriman makanan karena SOP dari Kementerian Kesehatan,” kata Anas-sapaannya saat mengunjungi Dapur Umum Blokagung dengan didampingi Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol Inf. Yuli Eko Purwanto.

Menurutnya, keterlambatan tersebut lantaran menu yang ada di dalam nasi kotak harus dipisahkan yang akhirnya membuat lebih lama dalam penyiapan. Tentunya kebersihan makanan harus diperhatikan, agar makanan tersebut terjaga kehigienisannya.

“Hari ini (Minggu, 30/8/2020) kita menyiapkan 18 ribu nasi kotak untuk kita kirim ke para santri. Mudah-mudahan kalori makanan yang telah dihitung ini, santri-santri ini kembali sehat,” pungkas Anas.

Sebagaimana diketahui, per hari Minggu (30/8/2020), kasus konfirmasi covid 19 di Banyuwangi bertambah 84, sehingga jumlah kumulatif kasus positif menjadi 771 kasus. (guh/zar)

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO