Bea Cukai Amankan 144.000 Batang Rokok Ilegal di Kota Malang

Bea Cukai Amankan 144.000 Batang Rokok Ilegal di Kota Malang Ratusan ribu batang rokok ilegal yang berhasil diamankan Bea Cukai Malang.

KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com menggelar kegiatan Operasi Patuh Cukai mulai tanggal 10 hingga 30 September 2020 mendatang. Kali ini menyasar wilayah Kota Malang dan kembali berhasil mengamankan peredaran .

Setelah sebelumnya berhasil menyita berbagai jenis dengan berbagai merek dari razia peredaran  beberapa kali di wilayah Kabupaten Malang.

Baca Juga: Bupati Ikfina dan Pj Ali Kuncoro Hadiri Pemusnahan Rokok Ilegal dan Miras Senilai 14,5M

Operasi dilaksanakan pada hari Sabtu (19/9/2020) lalu di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. berhasil mengamankan lebih kurang 144.000 batang .

Dalam operasi tersebut, petugas menemukan barang kena cukai berupa hasil tembakau jenis sigaret kretek mesin (SKM) tanpa dilekati pita cukai alias rokok bodong.

Lagi-lagi, razia petugas ini diawali laporan informasi dari masyarakat tentang adanya gudang penyimpanan di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Keding Kandang, Kota Malang.

Baca Juga: Viral Video Pengusaha Rokok Cekcok dengan Petugas Bea Cukai di Pamekasan, Diduga Akan Sita Mesin

Dengan mendapat informasi tersebut, selanjutnya dikembangkan dan pada pukul 08.00 WIB petugas bergerak menuju ke lokasi target. Sesampainya di lokasi, petugas mendapati ratusan ribu batang dengan rincian sebagai berikut:

BKC HT SKM merek PAS isi 20 = 4.300 bungkus, BKC HT SKM merek FAJAR isi 20 = 2.400 bungkus, dan BKC HT SKM merek SBR isi 20 = 500 bungkus. 

Barang bukti dari hasil operasi tersebut diperkirakan mengakibatkan kerugian negara yang ditimbulkan sebesar Rp 65.520.000.

Baca Juga: Satpol PP dan Bea Cukai Malang Sobo Kampung di Pakis, Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal

Latif Helmi, selaku Kepala KPPBC Malang mengatakan, hingga saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penelitian lebih lanjut. Perlu diketahui bahwa dalam periode Operasi Patuh Cukai ini, tetap fokus dalam upaya pemberantasan peredaran

“Dengan ini diharapkan peredaran di wilayah Malang Raya terus menurun dan sesuai target dari Menteri Keuangan RI, untuk tahun ini dapat menekan peredaran hingga 1 persen,” tandas Latif Helmi kepada sejumlah awak media, Selasa (22/9). (thu/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO